NewsPemerintahan

Speedbump di Kampus Unmer Malang Terlalu Tebal, Bikin Celaka

Salah satu titik terdapat speedbump atau polisi tidur di sekitar Universitas Merdeka (Unmer) Malang. (Foto : Dwi Putri)
Salah satu titik terdapat speedbump atau polisi tidur di sekitar Universitas Merdeka (Unmer) Malang. (Foto : Dwi Putri)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Sejumlah pendengar Radio City Guide FM melaporkan terkait keberadaan speedbump atau polisi tidur di Jalan Terusan Dieng (Unmer Malang) yang cukup mengganggu pengendara. Sebab, ketebalan polisi tidur itu sekitar 10 cm, sebanyak 3 baris berjajar. Sehingga, tidak sedikit pengendara yang terkejut dan terjatuh setelah melewati speedbump ini.

Berdasarkan laporan dari pendengar Nur Farida, ada tiga titik polisi tidur yang ada di sekitar Universitas Merdeka. Yaitu di depan Masjid al Huda yang kabarnya sudah diaspal sehingga ketinggian sedikit melandai. Lalu ada juga di depan kampus Pasca Sarjana dan depan Fakultas Hukum.

“Jadi harus tetap waspada berkendara dengan mematuhi aturan batas maksimum kecepatan. Supaya tidak tiba-tiba melayang karena melewati speed trap,” saran Nur Farida.

Sejumlah pendengar lain juga ikut menyampaikan hal yang sama. Saat wartawan City Guide mengamati lokasi dan berdialog dengan warga sekitar, banyak insiden yang terjadi gegara polisi tidur itu. Ivan salah satu saksinya.

“Ada pengendara motor yang membawa anak kecil jatuh karena kaget saat melintasi polisi tidur. Untungnya, tidak ada luka serius, tapi kejadian ini bisa jadi peringatan,” ujar Ivan.

Ivan menambahkan polisi tidur tersebut sulit terlihat, terutama saat hujan atau malam hari karena tidak dicat khusus sebagai penanda. Selain insiden jatuh, ia juga mengatakan ada juga pengendara yang kehilangan barang seperti ponsel dan plat nomor kendaraan akibat pengereman mendadak di lokasi tersebut.

“Kami sudah melapor ke pihak terkait, tapi sejauh ini hanya ada penambahan aspal di sekitar lokasi tanpa perubahan signifikan. Masih belum ada tanda cat atau rambu yang memadai,” ujar Ivan.

Beberapa pengguna jalan menyebut bahwa keberadaan polisi tidur tersebut justru meningkatkan risiko kecelakaan, bukan mencegahnya.

“Setidaknya tambahkan cat khusus atau tanda yang jelas supaya pengendara lebih waspada,” pungkasnya.

Reporter : Dwi Putri

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button