CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Rencana Pemprov Jatim membangun rute Trans Jatim belum sepenuhnya mendapat penerimaan positif dari masyarakat. Sekretaris Organda Malang R Purwono Tjokro mengaku menolak gagasan ini karena melihat konsep Trans Jatim ini seperti belum siap. Mengingat ini akan berdampak pada nasib banyak orang.
“Dulu sempat ada wacana soal BTS (Buy The Service) tapi tidak ada ujungnya. Justru ada lagi yang baru konsep Trans Jatim ini. Bahkan setelah kami dengar pendapat dengan DPRD Kota Malang, terlihat semuanya belum matang. Baik secara regulasi sampai kajiannya,” jelasnya.
Begitu pula dengan Ketua Forum Komunikasi Jalur Angkot Stefanus Hari Wahyudi. Ia juga menolak adanya Trans Jatim karena belum ada kejelasan terkait konsep sampai bagaimana nasib para driver Kota Malang nanti.
“Di Kota Malang ini ada 800 driver angkutan yang sampai sekarang masih mencoba bertahan. Di tengah kondisi eksistensi angkutan yang tergeser. Ketika dasarnya jelas, termasuk soal nasib driver angkot maka kami akan setuju,” jelasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi C DPRD Kota Malang Arief Wahyudi membenarkan bahwa sampai saat ini pihaknya dan Pemkot Malang juga belum ada keputusan resmi soal Trans Jatim. Pihaknya juga masih menunggu akan seperti apa teknis Trans Jatim itu.
“Kami belum mampu memberikan penjelasan detail karena memang belum ada perencanaan detail soal ini,” kata Arief.
Berhubung banyak sopir angkutan yang mengkhawatirkan nasib mereka, maka ia mengajak Organda untuk berkomunikasi bersama Pemprov Jatim untuk mencari solusi terbaik. (WL)
Editor: Intan Refa
