Hari ini (8/6) dalam Talkshow Idjen Talk di Radio City Guide, Seniman Ludruk Malang – Wito mengatakan, selama adanya pandemi ini dirinya merasa sebagai seniman yang terdampak. Pada dasarnya ada dua jenis golongan seniman yang ada di Kota Malang, seperti seniman tradisional dan modern. Diantara dua ini, seniman tradisional yang sangat terdampak, karena seniman tradisional ini mata pencahariannya dengan menampilkan jasa kesenian panggung, seperti melawak, menari dan lain sebagainya.
Wito bilang, kondisi pandemi yang mengharuskan adanya pembatasan, tidak boleh ada kerumunan, membuat dirinya harus berhenti total dalam menampilkan karyanya. Meskipun beberapa upaya juga sudah dilakukan, seperti adanya pertunjukan virtual, tapi itupun lingkupnya terlalu luas, jadi pengadaanya di provinsi, bukan dikhususkan lingkup Kota Malang.
Wito menambahkan, keberadaan seniman tradisional yang lahir di era dulu dan sekarang berbeda. Untuk seniman seniman tradisional asli seperti penari topeng, ludruk, dan lainnya terbatas karena beberapa hal, jadi sedikit kesulitan mengikuti zaman. Beda halnya dengan seniman seniman modern yang lahir di era serba modern yang mudah mengikuti perkembangan zaman. (WI)
SUMBER : RADIO CITY GUIDE
