Selecta Living Museum: Konsep Baru Hidupkan Sejarah

CITY GUIDE FM, KOTA BATU – Hotel Selecta, salah satu ikon wisata legendaris di Kota Batu, kini punya peran baru dalam menjaga ingatan bangsa. Kementerian Kebudayaan RI menetapkan salah satu kamar bersejarah di hotel Selecta sebagai Living Museum.
Ruang yang menghadirkan pengalaman hidup tentang perjuangan nasional dan perjalanan Bung Karno. Wakil Menteri Kebudayaan RI Giring Ganesha menyebut konsep ini merupakan pendekatan baru dalam memperkenalkan sejarah kepada generasi muda.
Alih-alih hanya menampilkan artefak di balik kaca, pengunjung diajak mengalami langsung suasana masa lalu.
“Museum bukan lagi tempat menyimpan barang, tapi ruang untuk bereksperimen dan berpengalaman. Duduk di kursi Bung Karno, memandang pemandangan yang sama seperti yang beliau lihat saat berkontemplasi di Selecta. Itu pengalaman yang membekas dan membangun rasa cinta tanah air,” ujar Giring, Sabtu kemarin (8/11/2025).
Bung Karno dan Bung Hatta pernah menginap di sana. Bahkan pada tahun 1944 Bung Karno sempat tinggal dan menyusun berbagai pemikiran strategis bagi masa depan bangsa. Hotel Selecta yang sejak awal berdiri berlandaskan semangat ekonomi kerakyatan, menjadi saksi hubungan erat antara sejarah perjuangan dan semangat koperasi rakyat.
Menurut Giring, Living Museum Selecta kini menjadi bagian dari jaringan Nusantara Living Museum, bersama beberapa lokasi lain seperti Museum Samsara di Bali, Atsiri di Tawangmangu, dan kawasan Muara Jambi. Semua titik itu dikembangkan sebagai destinasi edukatif yang menghidupkan kembali nasionalisme melalui pengalaman budaya.
“Presiden Prabowo mengamanatkan agar kebudayaan menjadi wajah bangsa. Melalui Living Museum, kita menyalakan lagi identitas nasional bukan dengan cara menghafal sejarah. Tapi dengan mengalaminya,” tegasnya.
Pihaknya juga mendorong komunitas kreatif seperti Indonesia Creative Cities Network (ICCN) untuk mengidentifikasi tempat-tempat lain yang berpotensi menjadi living museum baru. Harapannya, semakin banyak ruang sejarah yang tidak hanya dilestarikan, tapi juga dihidupkan kembali secara kreatif dan relevan bagi generasi masa kini.
Reporter: Asrur Rodzi
Editor: Intan Refa




