CITY GUIDE FM – Saat ini sedang ramai di media sosial mengenai penggunaan emoji semangka sebagai bentuk dukungan pengganti bendera Palestina. Ternyata pada 1960-an, warga Palestina berdemonstrasi menentang Israel sambil membawa potongan semangka sebagai flora simbol negara.
Karena pada masa itu, ada larangan pengibaran bendera Palestina. Mereka menggunakan semangka sebab warnanya mewakili bendera Palestina, yakni merah, putih, hijau, dan hitam. Selain semangka, berikut sejumlah flora lainnya yang menjadi simbol negara.
Buah Kopi
Yaman merupakan negara penghasil kopi premium dengan rasa yang khas. Padahal, hanya sedikit wilayah Yaman yang cukup layak untuk menanam kopi. Sehingga produksi kopi terbatas dan harganya selangit.
Baca juga :
Kurma
Selain sebagai flora khas Arab Saudi, pohon kurma menjadi lambang nasional karena merepresentasikan kemakmuran serta pertumbuhan ambisi pemerintah Arab Saudi. Tidak hanya itu, yang menonjol pada perekonomiannya adalah pertanian kurma.
Sakura
Jika kamu mendengar bunga sakura, pasti yang terpikirkan pertama kali adalah Jepang. Sakura merupakan pohon ceri yang berasal dari Jepang dan menjadi bunga nasionalnya. Keindahan sakura yang menarik perhatian hanya bisa dinikmati setahun sekali, yaitu pada musim semi.
Tulip
Meski sebenarnya asal Asia Tengah, namun tulip sudah menjadi ikon dari Belanda. Hal ini disebabkan oleh tulip yang sangat menggambarkan Belanda. Yakni negara yang menjunjung sikap keterbukaan, sehingga timbul kehidupan majemuk yang subur seperti tulip dengan aneka warnanya.
Jeruk
Merupakan komoditas industri pertanian paling berharga milik Negara Bagian Florida. Florida menghasilkan hampir tiga perempat jeruk produksi Amerika Serikat. Sehingga tidak heran, jika kamu menemukan beberapa produk minuman dengan rasa florida orange.
Bunga Simpor
Brunei Darussalam menjadikan bunga simpor sebagai bunga nasional miliknya. Flora simbol negara ini dapat kamu temui di seluruh negeri, pada motif kerajinan tradisional, dan uang 1 dollar Brunei. Selain itu, bunga simpor juga melambangkan perkembangan serat kesuksesan negara.
Penulis : Faydina Rizki (magang)
Editor : Intan Refa
