CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Pemerintah memutuskan untuk menyalurkan bantuan sosial (bansos) berupa uang tunai, sebagai kompensasi atas kenaikan harga BBM. Penyaluran bantuan ini menjadi perhatian semua pihak agar bisa tepat sasaran.
Pada talkshow Idjen Talk bertajuk “Bansos : Kompensasi dari BBM yang Naik Pasti”, bersama dua narasumber. Ada Kabid Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial P3AP2KB Kota Malang Djoewita Wahanani. Serta Kaprodi Ekonomi Pengembangan UMM MS Wahyudi.
Dalam kesempatan tersebut, Djoewita menyebutkan bahwa setidaknya ada 22.241 penerima bantuan sesuai dengan data dari Kementerian Sosial. Namun, jumlah tersebut masih akan mendapat verifikasi untuk pemutakhiran data.
“Nantinya penyaluran bansos BBM, kami berkoordinasi dengan PT. Pos Indonesia sebagai penyalur. Besaran bansos yang diterima masyarakat senilai Rp 600 ribu dan terbagi menjadi 2 tahap, bulan September dan awal Desember 2022,” jelas Djoewita.
Sementara itu, Wahyudi menjelaskan urgensi dari kenaikan harga BBM. Menurutnya, Indonesia bukan negara produsen minyak, tapi konsumsi BBM menjadi salah satu kebutuhan utama. Ini menjadi salah satu pemicu mengapa pemerintah memutuskan untuk secara bertahap mengurangi subsidi, yang membuat harganya naik.
“Walaupun harga BBM naik, pemerintah sudah menyiapkan bansos BBM. Hal yang harus menjadi perhatian pemerintah, bagaimana penyaluran bansos bisa tepat sasaran, sesuai dengan klasifikasi penerima,” ujar Wahyudi. (AN)
Editor : Intan Refa
