NewsPendidikan

SDN Tulusrejo 4 Hanya Ada 2 Siswa Baru, Kepsek: Seperti Kelas Privat

Seluruh siswa SDN Tulusrejo 4 mengikuti MPLS menyambut siswa baru. (Foto : Heri Prasetyo)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Pada tahun ajaran baru 2025/2026, SDN Tulusrejo 4 tercatat hanya menerima dua siswa baru. Angka tersebut anjlok dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai sebelas siswa.

Kepala Sekolah SDN Tulusrejo 4 Purnomo Sigit menyebut sejumlah faktor yang menyebabkan minimnya jumlah pendaftar.

“Memang benar tahun ini hanya dua siswa. Tahun lalu sebelas siswa dan dua tahun sebelumnya tiga siswa,” ujar Purnomo di kantornya, Rabu (16/7/25).

Ini karena sekitar 80 persen warga di sekitar sekolah merupakan warga lanjut usia (lansia). Sedangkan pasangan muda lebih memilih pindah atau mendaftarkan anak ke sekolah swasta atau sekolah Islam.

Selain itu faktor persaingan antar sekolah ternyata juga menjadi tantangan tersendiri dalam menjaring peserta didik baru.

“Di lingkungan ini jarang sekali ada anak usia sekolah. Selain itu, sekolah kami juga berdekatan dengan SDN Tulusrejo 1 dan SDN Tulusrejo 3,” tambahnya.

Kendati demikian, pihak sekolah terus melakukan berbagai upaya promosi. Termasuk melalui media sosial dan prestasi siswa. Salah satu unggulan SDN Tulusrejo 4 adalah cabang olahraga hoki yang berhasil meraih prestasi di tingkat kota dan menjadi andalan sekolah dalam ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN).

Di samping itu, Purnomo juga menambah ekstrakurikuler seperti bahasa Arab dan kegiatan keagamaan Islam untuk menjawab kebutuhan masyarakat.

“Kami ingin menunjukkan bahwa belajar agama tidak harus mahal. Di sini gratis, tapi kami tetap memberikan kualitas,” kata Purnomo.

Pihak sekolah juga rutin menjalin komunikasi dengan pengawas dari Dinas Pendidikan untuk memberikan laporan perkembangan, termasuk kondisi jumlah siswa yang minim. Saat ini, secara keseluruhan jumlah siswa di SDN Tulusrejo 4 ada 47 anak.

Rata-rata, satu kelas hanya terisi tiga siswa. Bahkan ada yang hanya berisi dua siswa. Namun, ia menganggap positif situasi ini.

“Dengan siswa sedikit, pendekatan pembelajaran jadi lebih intensif. Anak-anak lebih diperhatikan, seperti kelas privat,” tutupnya.

Reporter : Heri Prasetyo

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button