Santri Kota Batu Gelar Apel Hari Santri, Doakan Korban Tragedi Rubuhnya Mushola di Sidoarjo

City Guide – Kota Batu. Pemerintah Kota Batu menggelar apel dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional di halaman Balai Kota Among Tani, Kamis pagi (22/10). Ratusan santri dari berbagai pondok pesantren di seluruh Kota Batu tampak khidmat mengikuti upacara tersebut.
Dalam acara itu, turut dilaksanakan doa bersama untuk para korban tragedi rubuhnya gedung mushola Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo. Dengan suara terbata-bata, Wali Kota Batu Nurochman memanjatkan doa bagi 67 korban jiwa yang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Dalam sambutannya, Nurochman—yang akrab disapa Cak Nur—menyampaikan apresiasi mendalam atas peran besar pesantren dan santri dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Menurutnya Bangsa ini berhutang pada para santri
“Dari rahim pesantren lahir para tokoh besar negeri ini. Santri harus hadir sebagai pelaku sejarah baru, membawa nilai Islam rahmatan lil ‘alamin,” ujarnya.
Selain itu Cak Nur juga menegaskan bahwa santri masa kini harus menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan bangsa dan menebarkan nilai-nilai toleransi serta kedamaian di tengah masyarakat.
Hari Santri Nasional pertama kali ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2015 melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015. Penetapan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri merujuk pada peristiwa bersejarah “Resolusi Jihad” yang dicetuskan oleh KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), pada 22 Oktober 1945 di Surabaya.
Resolusi tersebut berisi seruan kepada para santri, ulama, dan umat Islam untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari ancaman penjajahan Belanda yang ingin kembali berkuasa. Seruan ini kemudian menjadi pemicu perlawanan besar rakyat Surabaya yang berpuncak pada pertempuran 10 November 1945.
Reporter: Asrur Rodzi