NewsPendidikan

Said Didu : Pendidikan Tidak Boleh Dibatasi Dinding Kekuasaan

M Said Didu menghadiri Wisuda ke 84 Universitas Widyagama Malang, Sabtu (23/11/2024). (Foto : Dwi Putri)
M Said Didu menghadiri Wisuda ke 84 Universitas Widyagama Malang, Sabtu (23/11/2024). (Foto : Dwi Putri)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Pada Sabtu (23/11/2024), Analis Kebijakan Publik Muhammad Said Didu tampak hadir dalam Wisuda Universitas Widyagama ke 84. Sebanyak 460 wisudawan dari program diploma, sarjana, maupun pascasarjana terlihat menyimak orasi ilmiah Said Didu pada momen tersebut.

Kepada awak media, Said Didu menekankan pentingnya lingkungan kampus sebagai tempat berpikir yang bebas tanpa intervensi politik. Sehingga, kreativitas dan inovasi dapat tumbuh tanpa batas.

“Kampus Widyagama menunjukkan keberanian dalam menciptakan ruang bebas bagi pendidikan dan pemikiran. Hanya di ruang bebas dan terbuka, ilmu pengetahuan dapat berkembang secara maksimal,” kata tokoh pengamat politik itu.

Apalagi saat ini seorang rektor menjabat karena ditunjuk oleh presiden yang belum tentu kapasitasnya mumpuni. Sehingga dia berharap kampus harus bebas dari campur aduk politik.

“Mudah-mudahan ini menjadi awal bahwa perguruan tinggi kembalilah terbuka pada pemikiran-pemikiran. Bukan lagi jadi institusi birokrasi yang lebih rumit dari pada birokrat,” lanjutnya.

Senada dengan Said Didu, Rektor Universitas Widyagama Malang Dr Anwar SH MHum mengatakan tantangan para wisudawan selanjutnya adalah integritas. Bagaimana karakter yang baik, kejujuran, ketangguhan serta keberanian harus tetap dijunjung tinggi.

“Itulah pesan utama kami agar mereka dapat menjadi individu yang berguna bagi masyarakat, nusa dan bangsa,” kata Anwar.

Dia juga menjelaskan bahwa Universitas Widyagama juga menerapkan konversi SKS berbasis pengalaman kerja sebagai apresiasi bagi mahasiswa yang telah berkarir. Kebijakan ini memungkinkan mahasiswa dengan pengalaman 3,5 sampai 4 tahun mengonversikannya ke dalam SKS. Sehingga, mereka dapat lulus lebih cepat.

Reporter : Dwi Putri SA

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button