CITY GUIDE FM, KABUPATEN MALANG – RSUD Lawang mengalokasikan Rp 6,2 miliar yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk pembelian alat kesehatan baru. Salah satunya adalah hematology analyzer Sysmex untuk pemeriksaan darah lengkap.
Direktur RSUD Lawang dr Nur Rochmah MMRS mengatakan sebagian besar dana untuk membeli peralatan laboratorium, alat operasi dan alat medis lainnya. Sedikitnya ada 197 alat kesehatan baru yang telah tiba untuk menunjang pelayanan rumah sakit.
“Kami juga mengalokasikan dana untuk mengembangkan fasilitas ICU tingkat lanjut. Dengan fasilitas ini, kami berharap dapat merawat pasien yang membutuhkan perawatan intensif tanpa harus merujuk ke rumah sakit lain,” kata dr Nur Rochmah.
Selain itu, dana itu juga dia alokasikan untuk menyempurnakan fasilitas Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) yang harus beroperasi pada Juni 2025 mendatang. Karena mendapatkan DBHCHT, Nur Rochmah selanjutnya berencana mengembangkan kamar operasi yang lebih modern dan efisien.
Seperti alat operasi laser retina yang perlu waktu yang cukup lama untuk merealisasikannya. Bahkan dia juga berambisi untuk menaikkan status rumah sakit yang saat ini tipe C menjadi tipe B. Untuk memenuhi itu, adalah penambahan bed atau kamar tidur dan fasilitas.
“Kami merencanakan perluasan lahan untuk meningkatkan kapasitas kamar tidur sesuai dengan standar KRIS,” lanjutnya.
Kebutuhan penambahan bed ini seiring dengan pertambahan pasien dari luar Kabupaten Malang. Pihaknya bersyukur guyuran DBHCHT ini dapat meningkatkan fasilitas rumah sakit dan melayani masyarakat semakin baik lagi. Totalnya untuk tahun 2024 ini, RSUD Lawang mendapatkan alokasi dana sebesar Rp 12 miliar. (adv)
Reporter : Dwi Putri SA
Editor : Intan Refa