KesehatanNews

Rentan Menyerang Anak, Kenali Apa Itu Difteri

ilustrasi terjangkit difteri (freepik.com/freepik)
ilustrasi terjangkit difteri (freepik.com/freepik)

CITY GUIDE FM – Pada akhir Juli 2023, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri. Seorang anak berusia delapan tahun meninggal dunia karena terpapar difteri dan tidak mendapatkan imunisasi dasar sebelumnya.

Melansir dari berbagai sumber, difteri adalah infeksi menular oleh bakteri Corynebacterium diphtheria pada tenggorokan dan batang hidung. Pada tingkat lanjut, bakteri tersebut bisa mengeluarkan racun yang memengaruhi ginjal, jantung, bahkan otak. Sehingga bisa menyebabkan kematian.

Baca juga :

Gejala

Rata-rata, gejalanya akan muncul dalam waktu 2-5 hari setelah terinfeksi sebab telah menyebar ke aliran darah. Lebih lanjut, di bawah ini merupakan beberapa gejalanya :

  • Pertama, yang paling umum adalah terdapat lapisan tipis abu-abu menyelimuti amandel dan tenggorokan.
  • Kemudian kesulitan bernapas.
  • Batuk keras.
  • Demam dan menggigil.
  • Suara serak.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Mudah merasa lelah dan lemas.
  • Selanjutnya meracau.
  • Muncul lendir yang kadang bercampur darah dari hidung atau mulut.
  • Penglihatan terganggu.
  • Muncul gejala syok, seperti keringat dingin, kulit pucat, dan jantung berdegup kencang.

Penyebab

Bakteri Corynebacterium diphtheria menyebar dari orang ke orang. Kuman ini dapat menular melalui partikel udara, air liur penderita, barang yang terkontaminasi, dan luka terbuka yang terinfeksi bakteri tersebut.

Selain itu, terdapat juga faktor lainnya yang berisiko meningkatkan penularan. Seperti pergi ke daerah yang sedang terjangkit difteri, memiliki daya tahan tubuh lemah, atau tinggal di area kumuh dan padat penduduk.

Pencegahan

Tentu saja, vaksinasi merupakan pencegahan paling efektif untuk penyakit ini. Di Indonesia, vaksin Difteri, Tetanus, Pertusis (DPT) wajib diberikan kepada balita secara bertahap, mulai usia 2 bulan sampai 6 tahun. Kemudian mereka harus mendapatkan booster vaksin pada usia 18 tahun. Selain vaksinasi, kebersihan lingkungan juga perlu diperhatikan.

Sementara itu, Pemkot Malang telah menggelar imunisasi Outbreak Response Immunization (ORI) Difteri di Kecamatan Kedungkandang dengan target 43 ribu anak usia 1-15 tahun untuk cegah penularan.

Penulis : Faydina Rizki (magang)

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio


x