CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Himpunan Pegiat Adiwiyata Indonesia (HPAI) menggandeng DLH Kota Malang menanam 1.000 bibit pohon di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Supit Urang, Kecamatan Sukun, pada Sabtu (18/10/2025). Sedikitnya ada 200 peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Langkah ini menjadi bagian dari dukungan terhadap program Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 yang dicanangkan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Program tersebut bertujuan menekan emisi karbon sekaligus memperkuat tutupan hijau.
Plh Kepala DLH Kota Malang Gamaliel Raymond Hatigoran Matondang menjelaskan bahwa kegiatan ini juga mendapat pendanaan dari pemerintah Negara Norwegia.
“Ada seribu bibit pohon yang ditanam dan kegiatan ini melibatkan para pelajar dari SD hingga SMA, dengan bimbingan para guru,” ungkapnya.
Ketua HPAI Malang Raya Sulaiman Sulang menyampaikan bahwa penanaman pohon kali ini juga dihadiri perwakilan dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur.
“Kami mendapat dua kali pendanaan dari kementerian tahun ini. Tahap pertama menanam 500 pohon, dan sisanya akan kami lanjutkan dalam waktu dekat,” ujarnya.
Jenis pohon yang ditanam meliputi Tabebuya, Pule, dan Mahoni yang seluruhnya merupakan tanaman keras yang berakar kuat yang mampu memperkokoh struktur tanah. Menurut Sulaiman, pemilihan pohon keras merupakan bagian dari upaya mitigasi risiko bencana di kawasan TPA.
“Kami tidak ingin area ini rentan longsor seperti kasus TPA di berbagai daerah. Pohon keras menjadi benteng alami yang memperkuat lahan,” jelasnya.
TPA Supit Urang sendiri masih memiliki lebih dari 2 hektare lahan terbuka yang potensial dikembangkan sebagai zona hijau penyangga kawasan perkotaan.
Reporter: Heri Prasetyo
Editor: Intan Refa
