NewsPeristiwa dan Kriminal

Ratusan Orang Diduga Tertipu Promo Umrah Biro Travel “Baginda”

ilustrasi ibadah umrah di tanah suci. (freepik.com/freepik)
ilustrasi ibadah umrah di tanah suci. (freepik.com/freepik)

CITY GUIDE FM, KABUPATEN MALANG – Harapan Ani Hidayati untuk dapat menunaikan ibadah umrah ke tanah suci tampaknya harus pupus. Biro travel Umrah yang dia percayai, PT Baginda Support System, gagal memberangkatkannya.

Kepada City Guide FM, Ani menceritakan ihwal kasus ini. Bermula ketika tahun 2024 kemarin, saat itu Ani hendak mencari biro travel Umrah. Lantas, rekan seprofesinya merekomendasikan Baginda Travel karena keberangkatan jamaah ke tanah suci cukup lancar.

Setelah mencari-cari info, akhirnya Ani memutuskan untuk menggunakan biro tersebut. Terlebih, waktu itu sedang ada promo. Maka dia mengambil paket 9 hari seharga Rp20 juta, dibayar lunas.

“Pada gilirannya kami dijadwalkan berangkat pada bulan November 2024, dengan pembayaran pada bulan April 2024,” jelas Ani.

Namun, ketika waktunya tiba, pihak travel menunda keberangkatan dan menggeser jadwalnya ke bulan Januari 2025. Alasannya masih banyak jamaah terdahulu yang belum berangkat.

Lalu, pada Januari 2025, pihak travel meminta tambahan dana sebesar Rp5 juta agar mendapat prioritas keberangkatan. Sebelumnya, dia sempat menyambut kepulangan jamaah Umrah pada Desember 2024, di mana ternyata mereka juga sempat menambah dana sebelum berangkat.

Berbekal dari hal itulah, Ani lantas mentransfer lagi nominal uang tambahan yang mereka minta. Itupun dia terpaksa meminjam agar segera terproses. Setelahnya, pihak Baginda menjadwalkan keberangkatan Ani jatuh pada 13 April 2025.

Ani Hidayati, calon jamaah Umrah yang gagal berangkat

Tibalah pada 18 Maret 2025, tetiba Ani mendapat voice note dari salah satu owner bernama Fauzi. Pesan suara itu menyampaikan bahwa Ani gagal berangkat dengan alasan uangnya tidak cukup karena biaya 3 membengkak kali lipat.

“Alasan itu tidak bisa kami terima. Karena ini sudah pembayaran kedua, dan tertunda untuk ketiga kalinya. Kami tidak mau tahu (soal alasan gagal berangkat). Kami taunya mereka memberikan brosur dengan jadwal dan harga terlampir. Bahkan kami sudah nambah masih juga gagal berangkat,” lanjutnya.

Pihak travel juga sempat menjanjikan untuk mengembalikan uang tambahan Rp5 juta tersebut. Lalu menjadwalkan ulang keberangkatan Umrah pada Juli mendatang.

“Tapi kami sudah tidak percaya. Parahnya, koordinator wilayah Malang itu bisa pergi ke luar negeri, bisa Umrah satu keluarga pada bulan Maret itu,” ungkapnya.

Rasa geram sudah tak terbendung lagi, terlebih ketika pihak biro travel sulit dihubungi baik pesan chat maupun telepon. Kabarnya, ada sekitar 200 orang calon jamaah yang bernasib sama seperti Ani. Mereka berasal dari berbagai daerah seperti Jember, Malang, Semarang hingga Sidoarjo.

Ada pula testimoni dari jamaah lain bahwa ada 8 jamaah Umroh yang terpaksa berangkat pada Maret 2025 kemarin sempat tidak dapat pulang gegara tidak mendapat tiket. Sampai-sampai Kedutaan Besar RI harus turun tangan memulangkan mereka.

Ani menginginkan pemerintah atau pihak berwajib dapat menangani kasus ini secara tegas. Sebab, sejauh ini sejumlah laporan yang masuk ke kepolisian hanya berakhir wajib lapor.

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button