Polres Batu Tengah Dalami Kasus Penjualan Bayi

CITY GUIDE FM, KOTA BATU – Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata mengungkapkan bahwa jajarannya saat ini tengah mendalami kasus penjualan bayi atau human trafficking. Kasus ini terendus pada 26 Desember 2024 lalu. Hal itu dia sampaikan dalam rilis capaian kinerja tahun 2024 di Graha Pancasila.
“Untuk perlindungan kaum eksklusif, kita coba rilis tipis-tipis karena ini masih dalam tahap pengembangan. Jadi kita di tanggal 26 yang lalu baru mengungkapkan kasus penjualan bayi. Jadi sudah ada 5 bayi yang ditransaksikan. Terakhir, pembelinya adalah orang Batu,” jelas Andi.
Sejauh pendalamannya saat ini, modus penjualannya melalui Facebook dengan nama ‘adopsi anak dan bumil’. Kata Andi, para pelaku ini rata-rata berasal dari Sidoarjo dan Nganjuk.
“Ini masih dalam pengembangan, karena kabar terakhir sampai ke Jakarta. Semoga bisa menuntaskan jaringan penjualan bayi secara nasional, tidak hanya Kota Batu saja,” lanjutnya.
Selain kasus itu, AKBP Andi Yudha juga mengungkapkan capaian lain yaitu kasus terorisme. Flashback, peristiwa ini terjadi pada bulan Agustus 2024 lalu di Desa Junrejo dengan tersangka merupakan anak berusia 19 tahun.
“Mungkin ini memori kami ketika awal masuk (menjabat). Kami langsung mendapatkan surprise, ketika itu Densus 88 mengajak koordinasi. ‘Kelihatannya ada pemain yang akan meledakkan dengan daya ledaknya cukup tinggi dan belajarnya cukup dari internet. Dan anak ini potensial seperti dr Azhari berikutnya’,” cerita Andi.
Akhirnya, dengan koordinasi yang baik juga bersama Polda Jatim kasus ini berhasil diantisipasi sebelum beraksi. Kabarnya, pelaku berencana meledakkan bom ini pada pesta tahun baru 2024 kemarin.
Pada kasus lain, AKBP Andi Yudha juga mengatakan telah menyelamatkan kurang lebih 2.856 generasi muda dari bahaya narkoba. Ini berdasarkan sejumlah operasi dengan barang bukti total 1,2 kg sabu-sabu senilai Rp 1,99 miliar. Dengan asumsi harga satu paket sabu-sabu seharga Rp 700 ribu.
Reporter : Intan Refa