NewsPemerintahan

Polres Batu Antisipasi Kemacetan hingga Bencana Akhir Tahun

Rakor sosialisasi Operasi Lilin jelang pengamanan Nataru di Kota Batu. (Foto: Asrur Rodzi)
Rakor sosialisasi Operasi Lilin jelang pengamanan Nataru di Kota Batu. (Foto: Asrur Rodzi)

CITY GUIDE, KOTA BATU – Polres Batu menggelar rapat koordinasi (rakor) sosialisasi Operasi Lilin 2025/2026 di Hotel Senyum, Kota Batu, Kamis (11/12/2025). Operasi ini menyiapkan pengamanan dan kelancaran selama periode perayaan Natal dan pergantian tahun.

Beberapa instansi turut hadir dalam acara tersebut. PHRI mewakili objek wisata, pihak regulator seperti Dinas Perhubungan Kota Batu, berikut juga kebencanaan seperti BMKG Jawa timur dan juga BPBD dari Malang Raya.

Dalam sambutannya, Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata memprediksi Kota Batu akan menjadi tujuan utama wisatawan domestik pada libur akhir tahun ini.

“Kelihatannya untuk peminatan ke luar negeri agak rendah. Destinasi ini berputar di dalam negeri. Di sisi lain, banyak masyarakat di daerah Sumatera terkena bencana, sehingga pergerakan wisatawan diperkirakan bergeser ke Jawa, termasuk Kota Batu,” ujar Andi.

Ia menyebutkan data okupansi hotel di Batu sejak pertengahan November yang telah mencapai rata-rata di atas 60 persen, bahkan pernah menyentuh 73 persen.

“Ini indikasi awal bahwa kunjungan akan tinggi,” tambahnya.

Namun, lonjakan wisatawan berpotensi membawa sejumlah masalah. Kapolres mengingatkan kecelakaan maut tahun lalu yang melibatkan bis di jalanan Kota Batu dan menewaskan empat orang. Ia juga mengingatkan tiga ancaman bencana alam yang masih sering terjadi yaitu pohon tumbang, longsor, dan banjir.

“Fenomena banjir ini dilematis. Jika aliran air lancar, air cepat sampai ke Malang dan menyebabkan banjir di sana. Jika tersumbat sampah, justru Batu yang banjir,” ungkapnya.

Lalu antisipasi kemacetan parah, Polres Batu bersama jajaran akan menerapkan berbagai skema lalu lintas. Seperti sistem satu arah (one way) dan pemasangan lampu lalu lintas sementara (pasang surut) di titik-titik rawan seperti Simpang Tiga TMP.

Solusi yang ditawarkan adalah peningkatan penggunaan angkutan massal dan konsep staycation. Andi menyebut kehadiran transportasi umum BRT (Bus Rapid Transit) koridor Malang-Batu bisa mengurangi mobilitas kendaraan pribadi.

Ia juga meminta pengelola hotel membuat paket staycation yang menarik agar wisatawan lebih banyak beraktivitas di dalam hotel.

“Operasi kepolisian ini menampung kepentingan semua pihak. Mari kita kolaborasikan kompetensi kita untuk kesuksesan bersama dan membawa nama Kota Batu,” tutup Andi.

Reporter: Asrur Rodzi

Editor: Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button