CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Sepanjang periode jelang Pilpres 2024 ini, kita disuguhi dengan pemandangan para calon pemimpin yang berusaha meraih suara pemilih muda atau milenial. Berbagai cara mereka lakukan, satu di antaranya dengan bergaya ala milenial untuk mencuri perhatian, alias mendadak milenial.
Dalam Idjen Talk bertajuk “Pilpres 2024, Semua Mendadak Milenial“, Peneliti Laboratorium Ilmu Politik UMM Rully Inayah Ramadhoan mengamati bahwaa anak muda zaman sekarang tidak suka kampanye dengan gaya lama. Seperti menggunakan kata yang sulit dipahami, karena mereka tidak mau berpikir berat. Dan lebih menyukai jargon yang simple dengan gaya yang kekinian.
“Apa lagi saat ini swing voters masih tinggi di kalangan anak muda. Maka dari itu setiap kandidat harus melakukan trial and errors untuk menarik hati Gen Z maupun Milenial,” jelas Rully.
Baca juga :
Melihat fenomena ini, Rully menekankan agar materi kampanye dapat lebih menyasar program yang dekat dengan kalangan anak muda. Sedangkan menurut Menteri Luar Negeri BEM UMM Moh Nur Fazrur Rahman Dalu, dia melihat terlalu banyak gimmick ala milenial di Pilpres 2024.
“Contohnya banyak baliho yang tidak menunjukan gagasan visi misi. Namun justru menunjukan gimmick pernyataan bahwa setiap paslon tersebut berada di pihak anak muda,” ungkapnya.
Dia beropini, seharusnya setiap capres cawapres lebih mengedepankan gagasan, program dan isu lain khususnya soal pendidikan dan sosial. Dia menegaskan anak muda lebih menyukai dialog atau diskusi dengan para capres cawapres, ketimbang gimmick yang tidak berbobot. (YOLANDA OKTAVIANI)
Editor : Intan Refa
Simak juga tema Idjen Talk lain :
