CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Sudah seakan seperti budaya, ketika pemilihan umum menjelang, sejumlah lembaga survey berlomba-lomba mempublikasikan siapa pasangan terunggul. Di sini masalahnya, dari sekian banyak lembaga itu, hasil surveynya sangatlah berbeda satu sama lain. Lantas, lembaga survey yang mana harus kita percaya?
Dalam Idjen Talk bertajuk “Pilpres 2024 : Banyak Survey, Percaya yang Mana?”, Peneliti Laboratorium Ilmu Politik UMM dan Dosen FISIP UMM Rully Inayah Ramadhoan menyebut pers harus berperan dalam mempertanyakan setiap komponen hasil survey sebelum mempublikasikannya.
“Komponen tersebut meliputi margin of error, sampel, usia, pekerjaan, tempat tinggal responden serta wilayah sasaran yang harus berdasarkan DPT,” jelas Rully.
Baca juga :
Menurutnya, saat ini terjadi suudzonitas sosial imbas dinamika politik tentang hasil survei. Karena masyarakat berasumsi banyak pihak yang berperan menjamurnya hasil survei yang seakan memiliki kecenderungan tertentu.
Wakil Ketua DPC PDIP Kota Malang Ahmad Wanedi mengatakan setiap partai biasanya mempunyai lembaga survei internal. Tujuannya untuk membandingkan elektabilitas dengan lembaga survei lain yang dianggap netral.
“Partai juga melihat hasil survei lembaga lain untuk parameter kekurangan dan kelebihan internal partai. Namun tidak menjadikan itu acuan,” jelasnya.
Dia mengatakan ada beberapa kriteria saat memilih lembaga survei antara lain harus netral dan konsisten memperhatikan tiap selisih perolehan survei. Selain itu, tidak ada keterkaitan dengan parpol lain sebagai tolak ukur serta tidak terlalu condong.
Sementara itu, Wahyudi Dosen Sosiologi Politik UMM Prof Dr Wahyudi Winarjo mengatakan terjadi gelombang besar dalam sistem perpolitikan nasional. Tidak hanya tertuju pada lembaga survei, tapi bercampur baur dalam legitimasi sosial.
“Masyarakat melihat lembaga survei sudah terayun-ayun, karena merasa banyak pergeseran,” ungkapnya.
Dia berharap lembaga survey bisa jadi lembaga yang independen dan kredibel, objektif, imparsial serta profesional. (YOLANDA OKTAVIANI)
Editor : Intan Refa
Simak juga tema Idjen Talk lain :
