NewsPemerintahan

Pemkot Malang Tanggung Pengobatan Korban Tembok Pasar Besar

 Wahyu menjenguk pedagang yang tertimpa runtuhan tembok di Pasar Besar Malang. (Foto : Istimewa)
Wahyu menjenguk pedagang yang tertimpa runtuhan tembok di Pasar Besar Malang. (Foto : Istimewa)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Pedagang yang tertimpa runtuhan tembok pembatas di Pasar Besar Malang pada Selasa (1/7/2025) lalu, kini telah pulang untuk melanjutkan pemulihan di rumah setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Panti Nirmala.

Sebelumnya, korban mengalami cedera parah di bagian kaki akibat tertimpa material tembok yang runtuh secara tiba-tiba. Empat pen logam telah terpasang di kakinya untuk menstabilkan tulang yang retak.

Wali Kota Wahyu Hidayat bersama Direktur RSUD Kota Malang Rina Istarowati serta Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang Eko Sri Yuliadi menjenguk korban di kediamannya di Jalan KH Malik Dalam pada Kamis malam (3/7/2025).

“Korban sudah menjalani operasi dan pada Kamis sudah boleh pulang. Minggu depan akan melakukan kontrol lanjutan untuk memastikan pemulihan berjalan optimal,” ujar Wahyu usai menjenguk korban.

Meskipun perawatan dilakukan di RS Panti Nirmala, Pemkot Malang melalui RSUD Kota Malang tetap akan melakukan pendampingan medis terhadap korban. Ini untuk memastikan kondisi kesehatan korban tetap terpantau dengan baik dan mendapatkan penanganan tambahan jika perlu.

“Saya sudah minta RSUD untuk ikut memantau perkembangan kondisi pasien. Bila ada kebutuhan pengobatan lanjutan, RSUD siap memberikan dukungan. Kami ingin proses penyembuhan bisa berjalan lebih cepat dan tepat,” jelasnya.

Sedangkan terkait biaya pengobatan, Wahyu memastikan bahwa Pemkot Malang akan membantu sepenuhnya. Sementara itu, Direktur RSUD Kota Malang Rina Istarowati menyampaikan bahwa pihaknya siap melakukan koordinasi lanjutan dengan RS Panti Nirmala.

“Kami sudah melihat kondisi pasien dan mengumpulkan data seperti KTP dan KK. Kontrol pertama pada 10 Juli mendatang. Nantinya, akan kami evaluasi apakah kontrol bisa RSUD atau tetap di Panti Nirmala,” ujarnya.

Menurutnya, fokus utama saat ini adalah memastikan kondisi klinis korban membaik. Sedangakn pembiayaan lanjutan, pihaknya masih menunggu kepastian apakah akan menggunakan BPJS atau skema bantuan lain dari pemerintah.

Reporter : Heri Prasetyo

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button