Reporter: Oky Novianton
Pasca tragedi Stadion Kanjuruhan Sabtu (1/10) lalu, membuat Arema FC harus menerima sanksi tidak bisa berlaga di Malang dan minimal bermain dengan jarak 250 Km dari Malang hingga musim kompetisi Liga 1 2022/2023 berakhir.
Ditambah lagi, Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) bakal melakukan renovasi Stadion Kanjuruhan yang dimulai pada tahun 2023.
Sehingga, Arema FC harus bermain di stadion lainnya pada musim kompetisi 2023 mendatang. Melihat kondisi itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menyiapkan Stadion Gajayana sebagai alternatif bagi tim yang berjuluk ‘Singo Edan’.
Walikota Malang, Sutiaji menyambut baik hal itu. Sam Sutiaji sapaan akrabnya mengatakan, Pemkot Malang siap menyediakan stadion kebanggaan warga Kota Malang itu bagi tim Arema FC.
Ia menyebut, di era Galatama hingga gelaran kompetisi Liga Indonesia tahun 2000-an, Arema pernah bermain di ‘rumah lamanya’ itu.
“Insya Allah, Stadion Gajayana siap dipakai. Nanti akan kita lihat dulu, dengan sejumlah persiapan. Termasuk bagaimana sistem pengamanan hingga teknis lainnya. Kita siap bantu,” ujarnya saat dihubungi via telepon, Senin (17/10/22).
Kepada reporter City Guide FM, Sutiaji menyebut, Pemkot Malang menyiapkan Stadion Gajayana untuk dipakai Arema FC dalam bermain sebagai tuan rumah di kompetisi Liga 1 musim depan, bukannya tanpa alasan.
Sebab, keinginan dari lubuk hati orang nomor satu di Pemerintah Kota Malang ini, yakni sepak bola tidak boleh mati di Kota Malang.
“Jangan sampai jiwa bola itu mati di Kota Malang. Sempat ada yang mengirim DM (Direct Message) di Instagram saya. Ada yang sudah gantung syal pasca tragedi ini. Itu yang saya sesalkan,” tuturnya.
Sutiaji berharap, jiwa sepakbola yang dimiliki oleh Arema FC tidak boleh pudar, meskipun tragedi di Stadion Kanjuruhan lalu harus merenggut nyawa 132 orang pasca pertandingan Liga 1 antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya.
“Tentu, saya sedih sekali. Saya berharap, apa yang kami lakukan ini bisa menggelorakan kembali jiwa sepakbola kita,” pungkasnya.
