CITY GUIDE FM, KOTA BATU – Wali Kota Batu Nurochman berencana mengkaji ulang sejumlah proyek mangkrak warisan dari pemerintahan sebelumnya. Apakah masih memungkinkan berlanjut atau tidak. Setidaknya ada 10 dari 17 proyek strategis daerah periode tahun 2017 sampai 2022 yang tidak terlaksana.
Kata Nurochman, 10 proyek itu merupakan warisan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode sebelumnya. Di antaranya adalah rencana pembangunan Puskesmas II Bumiaji.
“Tentu kita akan review, kayak puskesmas kalau itu memang kebutuhan. Kalau penduduk 65 ribu, dengan satu puskesmas (rasio terhadap penduduk) adalah 30 ribu, maka rasio kebutuhan puskesmas akan rasional,” jelas Cak Nur.
Lalu pembangunan SDN Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji yang juga perlu review ulang.
“Terus SDN Sumberbrantas itu kalau memang (ada) lokasinya dan kecukupan waktunya bisa kita lanjutkan,” lanjutnya.
Termasuk Proyek Strategis Nasional (PSN) yaitu pembangunan transportasi pendukung kereta gantung yang rencananya melewati lintas barat dan area Selecta.
“Kereta gantung itu kan PSN ya. Selama Perpres tahun 2019 belum dicabut, maka itu bisa jadi rencana yang bisa kita wujudkan,” katanya.
Sebelumnya, pembangunan kereta gantung sempat menimbulkan polemik di masyarakat. Menurut catatan WALHI, proyek yang melewati hutan dan area sumber air itu berpotensi mengancam mata air di Kota Batu. WALHI bahkan memperingatkan potensi kerusakan ekosistem dan aliran air bersih akibat rute proyek tersebut.
Secara lebih detail, berikut daftar 10 Proyek Strategis Daerah (2017–2022) yang tidak terlaksana:
- Pembangunan SDN Sumberbrantas
- Pembangunan Puskesmas II Bumiaji
- Pembangunan Jalan Tembus Toyomerto–Abdul Gani Atas
- Revitalisasi GOR Ganesha
- Pembangunan transportasi pendukung pariwisata berupa kereta gantung Kota Batu
- Peningkatan dan pelebaran jalan provinsi melintasi Kabupaten Malang–Kota Batu
- Perubahan status ruas Jalan Kota Giripurno–Pandanrejo menjadi jalan provinsi
- Pembangunan Jalan Tembus Pendem–Dadaprejo
- Pembangunan rest area
- Revitalisasi area paragliding Gunung Banyak
Reporter : Asrur Rodzi
Editor : Intan Refa
