CITY GUIDE FM, KOTA BATU – Sejumlah pedagang ternak di Kota Batu mengeluhkan lesunya daya beli masyarakat yang berimbas pada penjualan ternak mereka saat Hari Raya Iduladha. Tidak seperti tahun sebelumnya, banyak yang tidak mampu menjual lebih dari 100 kambing.
Salah satunya pedagang ternak musiman di depan SMPN 2 Batu, Abror Thalib.
“Sepi, Mas. Total yang terjual cuma 72 ekor. Sama semua (pedagang) Mas, semua penjualannya menurun,” ujar Abror.
Kata Abror, tahun ini ia membawa 115 ekor kambing dari kandangnya di Kabupaten Jombang. Namun hingga malam takbiran, jumlah yang berhasil terjual jauh dari harapan. Padahal, pada malam takbiran biasanya menjadi puncak penjualan kambing kurban.
“Malam takbiran itu biasanya kita bisa jual 40 sampai 50 ekor. Tahun ini cuma 8 ekor yang deal, dari 12 orang pembeli yang datang,” imbuhnya.
Padahal, Abror juga menjual kambingnya secara online, termasuk melalui media sosial dan pesan pribadi. Namun strategi digital tersebut tidak banyak membantu meningkatkan angka penjualan.
Menurutnya, tren lesunya penjualan tahun ini juga dirasakan oleh pedagang kambing lain di wilayah Kota Batu. Fenomena ini sejalan dengan kondisi nasional. Berdasarkan laporan Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS), nilai ekonomi kurban tahun 2025 mengalami penurunan.
Jika pada tahun 2024 nilainya mencapai Rp28,3 triliun, maka tahun ini hanya menyentuh angka Rp27,1 triliun. Penurunan tersebut mencerminkan berkurangnya jumlah masyarakat yang berkurban. Dari sekitar 2,16 juta rumah tangga menjadi 1,92 juta rumah tangga.
Lebih lanjut, Kementerian Pertanian RI turut mencatat adanya surplus stok hewan kurban mencapai 1,14 juta ekor, yang terdiri dari kambing, sapi, dan domba. Ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan ini turut memengaruhi pasar hewan kurban di berbagai daerah, termasuk Kota Batu.
Reporter : Asrur Rodzi
Editor : Intan Refa
