NewsPemerintahan

Pasca Didemo, Pemkot Malang Berlakukan Contraflow Bagi Angkot

Wali Kota Sutiaji saat menemui para supir angkot yang berdemo.
Wali Kota Sutiaji saat menemui para supir angkot yang berdemo. (Foto : Oky Novianton)

CITY GUIDE FM, MALANG – Pemkot Malang bakal memberlakukan contraflow khusus sopir angkot, setelah ratusan sopir angkot menggelar aksi demonstrasi di depan Balaikota Malang. Dalam aksi tersebut, terdapat perwakilan sopir angkot yang melewati kawasan Kayutangan yaitu angkutan LDH, ADL, MK, AL, HA, MM, AH dan AT.

Koordinator aksi M Kholil mengatakan bahwa para sopir angkot ini mempersilahkan skema lalu lintas satu arah di Kayutangan Heritage. Hanya saja, mereka meminta agar angkot tetap bisa beroperasi dan berjalan sesuai jalur trayek yang ada saat ini. Dengan kata lain, para sopir angkot meminta ada jalur khusus bagi angkot.

“Kami di sini karena punya tanggung jawab moral atas suara rekan-rekan kami (sopir angkot). Pada intinya kebijakan njenengan satu arah monggo dijalankan, tapi permintaan kami untuk angkot tolong dibuatkan jalur khusus,” ujar Kholil.

Sementara itu, Pemkot Malang akhirnya memenuhi tuntutan para sopir angkot itu. Wali Kota Malang Sutiaji bersama Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Widjaja Saleh Putra menjelaskan bahwa angkutan umum yang beroperasi di Kayutangan akan tetap bisa berjalan seperti biasanya.

Menurut Sutiaji, pemberlakuan contraflow khusus angkot di ruas jalan satu arah itu akan berlaku pada Selasa (21/2) besok, dan hari ini baru akan memasang rambu sosialisasi.

“Jadi contra flow mulai besok (Selasa 21/2)) ya, hari ini akan dilembur untuk pasang rambu-rambu. Intinya kami tetap berlakukan dua jalur bagi angkot, ” terangnya kepada reporter City Guide FM.

Selain itu, lanjut Sutiaji, Pemkot Malang juga akan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) bagi para sopir angkut. Subsidi itu rencananya akan diberikan kepada para pelajar untuk gratis menumpang angkot.

“Kami juga akan memikirkan nasib angkot. Nanti insyallah pada Maret dan April akan kita beri subsidi BBM sebesar Rp 600 ribu selama dua bulan. Kami alokasikan Rp5 miliar sampai Rp6 miliar,” tegasnya.

Mendengar janji Wali Kota Malang tersebut, para sopir kemudian membubarkan aksi dan meninggalkan kawasan bundaran Tugu secara tertib.

Reporter : Oky Novianton

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio


x