Partisipasi Pemilih di Pilwalkot Malang 2024 Hanya 64 Persen
CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Tingkat partisipasi pemilih atau masyarakat yang menyalurkan suaranya di pemilihan wali dan wakil wali Kota Malang hanya mencapai 64 persen. Prosentase ini jauh merosot dari pemilihan presiden dan caleg pada Februari 2024 lalu yang mencapai 82 persen.
Ketua KPU Kota Malang Muhammad Toyib membenarkan bahwa partisipasi pemilih pada pemilu kali ini di bawah targetnya. Menurutnya, kondisi ini masih berada di level menengah.
“Penurunan ini memang pembandingnya tidak sama dengan pilpres. Kalau pilpres banyak kontestannya,” kata Toyib.
Sehingga semakin banyak kontestan, kampanye dan sosialisasi oleh tiap-tiap kontestan digelar secara masif. Sedangkan pada pilkada tahun ini lingkupnya hanya 3 calon. Sehingga faktor sosialisasi, kampanye dan mobilisasi tidak se-intens seperti pilpres dulu.
Baca juga :
Meski begitu, dia bersyukur selama proses perhitungan hingga rekapitulasi suara berjalan lancar. Walaupun memang ada beberapa kendala yang terjadi di sejumlah wilayah. Salah satu yang terjadi di beberapa TPS adalah saksi gubernur nomor urut 3 yang keberatan terhadap hasil perhitungan suara.
Alasannya karena dalam masa kampanye lalu, ada campur tangan dari ‘partai coklat alias parcok’, intimidasi birokrat hingga gempuran bansos. Sehingga, para saksi gubernur nomor urut 3 itu enggan menandatangi berita acara.
“Selain itu, memang ada beberapa perbaikan yang sifatnya teknis. Seperti kesalahan penulisan dan itu sudah kita koreksi baik di tingkat kecamatan dan di tingkat kota,” lanjutnya.
Toyib menambahkan dari rapat pleno pada Selasa (3/12/2024) yang berlangsung lewat streaming Youtube Garudeya TV itu, pihaknya ingin memperlihatkan segala proses tahapannya secara terbuka.
Dia berupaya menjaga kepercayaan masyarakat dengan membuktikan bahwa integritas tetap menjadi pedoman. Sehingga tidak banyak persoalan yang terjadi.
Reporter : Intan Refa