Pariwisata Kota Batu Cukup Terdampak Larangan Study Tour

CITY GUIDE FM, KOTA BATU – Dinas Pariwisata Kota Batu mencatat bahwa selama periode libur Kenaikan Isa Almasih dan Iduladha (29 Mei-10 Juni 2025), ada 111.345 kunjungan wisatawan. Angka ini berasal dari 17.778 kunjungan pada usaha jasa akomodasi dengan tingkat okupansi harian sebesar 10,87 persen.
Serta 91.332 kunjungan pada 45 daya tarik wisata (DTW). Sebagai perbandingan, selama libur Lebaran 2025, Kota Batu mencatatkan 778.235 kunjungan wisatawan. Rinciannya 719.683 kunjungan pada DTW dan 58.552 kunjungan pada jasa akomodasi.
Tingkat okupansi hotel saat itu mencapai 70 persen, menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 85 persen. Ada dugaan penurunan ini akibat dari larangan kegiatan study tour dari pemerintah daerah.
Kebijakan ini tentu berdampak pada sektor pariwisata di Kota Batu. Namun, menurut Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu Sujud Hariadi, larangan tersebut bukanlah faktor utama penurunan kunjungan wisatawan.
“Larangan study tour itu memang merupakan masalah dan berdampak kepada pariwisata di Kota Batu. Tapi ada masalah lain juga, overall daya beli masyarakat,” jelas Sujud.
Bertambahnya jumlah pelaku usaha baru di sektor wisata, baik taman rekreasi maupun hotel di Jawa Timur turut memengaruhi persaingan.
“Jadi tingkat persaingan semakin tinggi, persaingan hotel juga semakin tinggi. Tapi yang terbesar adalah daya beli masyarakat,” tambahnya.
Reporter : Asrur Rodzi
Editor : Intan Refa