KesehatanNews

Para Pakar UB : COVID-19 Subvarian Omicron Masih Beredar

ilustrasi terinfeksi virus (freepik.com/freepik)
ilustrasi terinfeksi virus (freepik.com/freepik)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Meningkatnya kasus COVID-19 di sejumlah negara Asia belakangan ini membuat masyarakat dihantui kekhawatiran. Khususnya Thailand yang mencatat lonjakan signifikan, mencapai 50 ribu kasus dalam 8 hari terakhir.

Sejulah pakar Universitas Brawijaya pun angkat bicara. Pakar paru Universitas Brawijaya dr Rezki Tantular SpP menghimbau masyarakat tidak panik namun tetap waspada.

Dr Rezki menegaskan bahwa COVID-19 kini memasuki fase siklus dengan kondisi naik turun. Ia menekankan pentingnya tetap menjaga kesehatan, menggunakan masker saat sakit dan melakukan cross-checking informasi untuk menghindari hoaks. Terutama terkait vaksinasi untuk kelompok rentan seperti ibu hamil dan anak-anak.

“Masyarakat tidak perlu panik dan tetap waspada. Virus tidak akan pernah hilang,” ujarnya.

Meski terjadi peningkatan di Thailand, Singapura, dan Hong Kong, laporan kasus secara global seperti di Brasil justru menurun. Di Indonesia, situasi sudah dianggap endemi, bukan pandemi lagi. Meski tidak melakukan tes massal rutin sehingga banyak kasus tak terdeteksi.

“Kekebalan masyarakat relatif lebih baik karena banyak yang sudah vaksin dan pernah terinfeksi,” jelas dr Rezki.

Sementara Pakar virologi dr Andrew William Tulle MSc menambahkan bahwa virus yang beredar saat ini masih merupakan subvarian Omicron (seperti XAC, JN.1, LF7, NB1.8). Dengan kata lain bukan varian baru.

Meski memang telah mengalami mutasi yang membuatnya lebih mudah menempel di saluran napas dan menular melalui droplet.

“COVID-19 masih ada, cuma tidak separah dulu,” katanya.

Kedua pakar menekankan pentingnya vaksinasi booster menyesuaikan dengan varian terbaru untuk meningkatkan daya tangkal. Walaupun vaksin lama masih memberi perlindungan.

Selain itu, Mereka juga sepakat bahwa penutupan perbatasan lintas negara belum perlu. Hanya perlu peningkatan kewaspadaan dan surveilans, termasuk pemeriksaan kesehatan terhadap perjalanan internasional.

Reporter : Heri Prasetyo

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button