Para Guru Keluhkan Sulit Disiplinkan Siswa, Takut Salah Paham

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Ketua Komite SDN Kesatrian 1 Suharyono mengeluh adanya penurunan ketegasan guru dalam mendisplinkan siswa. Seperti kerapian berpakaian dan kepatuhan terhadap aturan sekolah.
“Sekarang guru itu serba ragu. Menegur siswa saja takut disalahpahami. Padahal aturan sekolah harus tetap dijaga,” keluhnya saat menghadiri reses Anggota Komisi D Ginanjar Yoni Wardoyo.
Merespons hal itu, Ginanjar menegaskan bahwa sekolah tidak boleh ragu menegakkan aturan selama tujuannya untuk pembentukan karakter anak.
“Selama berpihak pada anak dan pembentukan karakter, sekolah harus tegas. Kota Malang adalah Kota Pendidikan, harus ramah anak tetapi tetap mendidik,” tegasnya.
Menurutnya, pondasi generasi emas 2045 tergantung pada karakter, budi pekerti dan kedisplinan.
“Karakter tidak dibangun satu hari di kelas. Itu proses panjang menanamkan nilai, kedisiplinan, kemampuan mengelola diri, terutama di era digital yang penuh distraksi,” katanya.
Maka salah satu upayanya adalah penguatan kegiatan Pramuka dan ekstrakurikuler lain.
“Pramuka dan ekskul itu penting, tapi harus disesuaikan dengan zaman supaya anak-anak merasa relevan dan tertarik,” tambahnya.
Tak hanya guru, ia juga melibatkan berbagai pegiat pendidikan untuk merumuskan integrasi instrumen karakter yang lebih komprehensif.
Ginanjar memastikan seluruh aspirasi yang terkumpul akan dibawa ke pembahasan bersama OPD saat penyusunan APBD 2026. Di akhir acara, Ginanjar menyampaikan refleksi yang cukup menyentuh.
“Dulu saya pernah meminta guru datang ke rumah untuk mengajari anak saya. Tapi saya sadar, seharusnya kita yang mendatangi guru untuk belajar. Sikap menghormati guru harus terus kita tanamkan,” tutupnya.
Reporter: Heri Prasetyo
Editor: Intan Refa




