Nurochman Ingatkan Investasi Tak Boleh Rusak Lingkungan

CITY GUIDE, KOTA BATU – Seusai melepas bantuan kemanusiaan untuk korban banjir Sumatra, Wali Kota Batu Nurochman berpesan akan pentingnya menjaga kelestarian alam di wilayah Kota Batu. Pernyataan ini sebagai refleksi agar musibah serupa tidak terjadi di kota wisata ini.
Ia menyoroti isu investasi yang kerap kali bersinggungan dengan daya dukung lingkungan. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi melalui investasi memang penting. Namun tidak boleh mengorbankan keselamatan alam.
“Mencintai lingkungan kita ini adalah keharusan bagi kita semua. Menjadi komitmen kami di jajaran pimpinan Pemerintah Kota Batu untuk memastikan bahwa investasi yang ada di Kota Batu tidak berakibat pada kerusakan alam yang bisa mengakibatkan bencana,” tegasnya.
Lebih lanjut, Nurochman juga membuka diri terhadap kritik dan saran dari masyarakat luas terkait kebijakan investasi selama masa pemerintahannya. Ia mempersilakan warga untuk memberikan koreksi jika mendapati ada kebijakan yang berpotensi merusak alam.
“Silakan barangkali ada saran, koreksi atau masukan kepada pemerintah kota di dalam mengambil kebijakan-kebijakan terkait dengan pertumbuhan investasi. Hal ini boleh disampaikan demi kebaikan bersama,” tambahnya.
Pernyataan ini muncul di tengah memanasnya isu lingkungan di Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji. Sehari sebelumnya, Senin (8/12/2025) mediasi antara warga Dusun Sabrang Bendo dan Yayasan Al Hikmah di Gedung DPRD Kota Batu berakhir buntu.
Warga mengeluhkan dugaan kerusakan sumber mata air akibat pembangunan fasilitas yayasan tersebut. Dua sumber air penting, Sumber Demun dan Sumber Samin, dilaporkan mengalami penurunan debit signifikan selama enam bulan terakhir.
Warga menduga penyusutan ini berkaitan dengan pembangunan tiga sumur bor milik yayasan yang berlokasi sekitar 200 meter dari mata air. Namun pihak yayasan membantah tudingan itu.
Ketua Yayasan LPI Al Hikmah Surabaya Mohammad Zahri menegaskan pembangunan sumur bor telah berdasarkan kesepakatan antara pemilik lahan dan kepala desa sebelumnya. Ia menyebut lahan yayasan bersertifikat sah dan tidak mencantumkan keberadaan sumber mata air di dalamnya.
Reporter: Asrur Rodzi
Editor: Intan Refa




