Idjen TalkNews

Mitigasi Potensi Bencana Ekologis Malang Raya

Idjen Talk edisi 3 Desember 2025,"Mitigasi Potensi Bencana Ekologis Malang Raya"
Idjen Talk edisi 3 Desember 2025,”Mitigasi Potensi Bencana Ekologis Malang Raya”

CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Beberapa hari terakhir, bencana ekologis melanda Malang Raya nyaris beruntun. Kota Batu misalnya, hampir terjadi longsor di sejumlah titik. Kota Malang, banjir menggenang sejumlah kawasan hingga nyaris melumpuhkan mobilitas warga.

Plt Kalaksa BPBD Kota Batu Suwoko mengatakan pihaknya telah mengambil langkah-langkah mitigasi. Salah satunya dengan sosialisasi masif di lingkungan pendidikan untuk memberikan pemahaman lingkungan terkait karakteristik dan potensi bencana yang timbul.

“Kami juga sempat melakukan penanaman 2.800 pohon, ada yang jenisnya keras dan ada yang menghasilkan buah sehingga bernilai ekonomis,” kata Suwoko.

Suwoko menambahkan semua pihak harus terlibat dalam mitigasi bencana yang terjadi. Jadi bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga peranan masyarakat.

Anggota WALHI Purnawan Dwikora Negara menjelaskan bencana ekologis bisa saja terjadi akibat dari kebijakan yang tidak tepat. Contoh saja hal kecil soal sampah. Memang sempat ada program gencar memilah dan memilih sampah.

“Tetapi tidak ada kebijakan tegas yang mengarah pada pengelolaan sampah sampai benar-benar selesai. Sehingga tidak heran, kalau sekarang masih banyak sampah di sungai, termasuk lindi sampahnya,” jelasnya.

Menurutnya, ketika kebijakan tidak tegas maka sikap-sikap manusia yang tidak sesuai aturan akan dengan mudah dilakukan. Seperti alih fungsi lahan hijau.

Pakar Geoteknik Universitas Brawijaya Eko Andi Suryo menjelaskan Malang Raya memiliki bentangan alam yang lengkap. Mulai dari daerah pegunungan sampai pesisir pantai.

“Tentunya dengan daerah yang beragam ini memiliki potensi bencana yang beragam. Mulai dari rawan banjir sampai longsor. Belum lagi kawasan Malang Selatan rawan kekeringan karena pengambilan air tanah yang cukup masif,” kata Eko.

Sehingga menurut Eko, bencana ekologis yang terjadi bukan hanya karena faktor cuaca. Tapi juga ada faktor manusia. Mulai dari pergeseran fungsi hutan jadi pemukiman sampai berubah jadi tempat-tempat wisata. (WL)

Editor: Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button