Miris, Marak Janda Usia Sekolah di Malang
CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Meningkatnya jumlah janda usia muda khususnya usia sekolah di Malang menimbulkan keprihatinan. Dalam Idjen Talk bertajuk, “Miris, Marak Janda Usia Sekolah di Malang“, Dosen Fakultas Psikologi UNMER Malang Ratih Agustin Rachmaningrum menyampaikan, usia remaja sangat identik dengan masa pencarian jati diri.
“Orangtua harus menyiapkan lingkungan yang baik, kondusif, dan memberikan tontonan yang mengedukasi. Serta melakukan kegiatan bersama yang positif dan produktif. Sehingga anak merasa memiliki support system, serta terbuka untuk mengutarakan banyak hal,” jelasnya.
Dengan memberikan contoh yang baik dan memberikan pemahaman tentang pendidikan seksual sejak dini. Agar anak menjadi lebih paham mengenai kesehatan reproduksi untuk meningkatkan proteksi diri.
Baca juga :
Kepala Dinas PPKB Kabupaten Malang Aniswaty Aziz menyampaikan, beberapa faktor yang membuat tingginya perceraian dini di Malang. Di antaranya kehamilan yang tidak diinginkan, usia anak yang belum matang secara mental maupun fisik. Sehingga tidak siap menjadi seorang ibu muda.
“Anak-anak banyak yang belum mendapat edukasi seksual yang baik,” kata Anis.
Sedihnya lagi, Janda Usia Sekolah (JUS) sulit bersekolah kembali karena mereka fokus bekerja. Untuk itu, pihaknya berkolaborasi untuk menyediakan paket pendidikan untuk anak yang menikah dini dan bercerai.
Sementara itu, Ketua Insan GenRe Kabupaten Malang Amilia Dwi Yanti menegaskan, menikah memerlukan banyak persiapan, mulai dari kesehatan fisik dan mental.
“Banyak kasus ibu muda yang meninggal dan anak lahir stunting, suami yang belum siap berkomitmen dan tidak bertanggung jawab, dan permasalahan lainnya,” kata Amilia.
Pihaknya selalu melakukan sosialisasi perencanaan serta kesehatan reproduksi ke sekolah dan desa. Kemudian memberikan sosial support, agar remaja jadi lebih produktif, serta terhindar dari keinginan menikah muda.
Editor : Intan Refa, Kornelia Midun
Simak juga tema Idjen Talk lain :