Mimpi Besar Prabowo : Membuat Perut Masyarakat Indonesia Kenyang
CITY GUIDE FM, JAKARTA – Komandan Tim Komunikasi TKN Prabowo Gibran, Budisatrio Djiwandono mengakui bahwa capres Prabowo Subianto memiliki mimpi dan fokus perhatian yang besar pada isu pangan.
“Ada benarnya jika mimpi Pak Prabowo adalah bikin perut masyarakat Indonesia kenyang. Ini adalah hak dasar dan masalah hidup mati bangsa. Yang menyatakan isu pangan dan makanan kurang penting dari yang lain mungkin belum menyadari fakta lapangan dan tantangan kedepan,” kata Budisatrio kepada wartawan Minggu (21/1/2024).
Pria yang juga pimpinan Komisi IV DPR RI ini menyebut, terjadi ketimpangan yang besar dari pertumbuhan jumlah penduduk dengan lahan pertanian.
“Penduduk kita bertambah 3 juta orang setiap tahun, sekitar 30 bayi per detik. Tahun 2045 prediksi (penduduk) kita sudah 324 juta jiwa. Di sisi lain, lahan pertanian kita terus berkurang 100.000 hektar setiap tahun,” jelasnya.
Masalah tersebut tidak bisa selesai dengan mengandalkan impor bahan pangan.
“Untuk pangan, Indonesia harus swasembada. Jika mengandalkan impor, kedaulatan kita jadi taruhannya. Kita rentan, karena menggantungkan perut kita ke negara lain.” jelasnya.
Maka dari itu, Program Food Estate menjadi solusi jangka panjang ketahanan pangan nasional.
“Pak Jokowi sudah menggagas Food Estate sebagai cadangan logistik nasional, dan Pak Prabowo bertekad melanjutkannya. Prabowo Gibran bahkan bertekad menyempurnakannya menjadi Program Lumbung Pangan, diikuti industri pertanian yang memanfaatkan teknologi modern dan digital,” urai Budisatrio.
Prabowo Gibran, juga bertekad untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan melakukan reformasi agraria.
“Ada kredit kepemilikan lahan untuk pembelian panen pemerintah dengan profit minimal 30 persen, akses langsung pupuk subsidi dan benih,” jelas Budisatrio.
Terkait program Makan Siang dan Susu Gratis, Budisatrio menjelaskan bahwa program utama tersebut juga bertujuan untuk menciptakan kedaulatan pangan.
“Mengandalkan hasil pangan lokal setempat akan mampu menyerap produksi petani. Kemudian anak-anak yang diberi makan akan kenyang, tumbuh lebih maksimal, sehingga menjadi generasi yang lebih unggul,” urainya.
Editor : Intan Refa