CITY GUIDE FM, KOTA BATU – Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf berencana menambahk 50 Sekolah Rakyat baru di berbagai daerah. Hal tersebut di sampaikan saat melakukan audiensi di Unit Pelaksana Teknis Perlindungan dan Pelayanan Sosial Petirahan Anak (UPT PPSPA) Bimasakti, Kota Batu.
“Mudah-mudahan ke depan akan ada 50 atau 40 titik lagi. Yang sudah berproses ada 53 titik,” ujarnya.
Menurutnya, penambahan titik sekolah ini akan meningkatkan daya tampung siswa secara signifikan.
“Kita siapkan dulu sekuat tenaga, sesuai arahan Presiden. Kalau sekarang ada 5 ribu siswa, dengan 63 titik itu kira-kira ada 5.000-an siswa yang bisa ditampung. Nanti dengan tambahan titik ini, akan ada tambahan lagi,” jelasnya.
Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur ini menyoroti kebutuhan tenaga pendidik dan staf pendukung yang harus terpenuhi agar proses belajar-mengajar berjalan optimal.
“Dengan hampir 4.000 siswa itu, kebutuhannya hampir 1.000 guru. Kemudian juga butuh kepala sekolah dan tenaga pendidikan lainnya, total sekitar 1.600 orang,” ungkap politisi PKB tersebut.
Rencana ini ditargetkan terealisasi dalam dua bulan ke depan, sebelum tahun ajaran baru dimulai. Pemerintah berharap, dengan bertambahnya jumlah Sekolah Rakyat, akan semakin banyak anak-anak dari berbagai kalangan yang mendapatkan akses pendidikan yang layak dan berkualitas.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dalam kesempatan yang sama menambahkan bahwa dalam proses penunjukan Sekolah Rakyat, terdapat beberapa kendala.
“Ada di Mojokerto itu sudah kita fasilitasi, tapi ternyata tidak memenuhi syarat. Sehingga kami terus melakukan penyisiran sambil validasi,” ucap Khofifah.
Kota Batu sendiri ditunjuk menjadi salah satu dari 53 titik Sekolah Rakyat yang sudah merekrut anak didik. Sempat kekurangan minat pada rekrutmen awal, kini 75 kuota di UPT PPSPA Bimasakti telah terpenuhi.
“Kota Batu 48 (siswa), sedangkan sisanya dari Kabupaten Malang,” kata Kepala Dinas Sosial Kota Batu Lilik Fariha.
Reporter : Asrur Rodzi
Editor : Intan Refa
