Menko PMK Pratikno Singgung AI saat Kunker ke UMM

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menekankan bahwa pemanfaatan teknologi akal imitasi atau Artificial Intelligent (AI) harus berorientasi pada penguatan manusia. Bukan menggantikan peran manusia.
“AI harus menjadi alat bantu untuk menyelesaikan persoalan nyata, memperkuat kapasitas manusia, bukan sebaliknya. Jika tidak diatur, teknologi justru bisa memperbesar kesenjangan sosial,” ujar Pratikno saat kunjungan kerja ke Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Senin (14/7/25).
Pratikno mengingatkan kemudahan akses teknologi membawa risiko baru. Seperti penyebaran hoaks, deepfake dan penyalahgunaan AI di lingkungan pendidikan. Apalagi belakangan ini ada kecenderungan mahasiswa menggunakan AI untuk menyelesaikan tugas tanpa proses belajar yang utuh.
“Kalau tidak disikapi serius, ini akan menjadi tantangan serius dalam membangun karakter generasi muda,” katanya.
Ia menunjukkan data sebanyak 80 persen penduduk Indonesia telah terhubung ke internet dan 92 persen masyarakat terdidik di Indonesia telah memanfaatkan AI. Dengan demikian, Indonesia menjadi salah satu pengguna AI terbesar ketiga di dunia.
Di sisi lain, AI juga membawa potensi besar untuk mendorong produktivitas di sektor pertanian, perikanan, pendidikan, hingga kesehatan. Pratikno menyebut rumah sakit di Indonesia telah mulai mengadopsi AI untuk mempercepat pembacaan hasil radiologi seperti MRI dan rontgen.
Dalam hal ini, kampus dinilai memiliki peran strategis. UMM misalnya, disebut telah membangun Center for Future of Works yang berkolaborasi dengan mitra global. Serta menerapkan literasi digital sejak semester awal melalui pengenalan bahasa pemrograman Python.
Mantan Rektor UGM itu juga menekankan bahwa AI harus menjadi public goods agar inklusif. Bukan private goods yang hanya dinikmati kelompok tertentu.
“Jika kita gagal menjadikan AI sebagai milik bersama, maka jurang antara yang memiliki akses dan yang tidak akan semakin dalam,” tegasnya.
Rektor UMM Prof Dr Nazaruddin Malik dalam kesempatan yang sama, menyatakan komitmen kampus untuk terus berperan aktif dalam pembangunan nasional melalui penguatan kurikulum, inovasi teknologi, serta pengabdian masyarakat.
“Setiap program studi kami dorong menjadi pusat keunggulan di bidangnya, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan negara,” tuturnya.
Reporter : Heri Prasetyo
Editor : Intan Refa