CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Tampaknya masyarakat Kota Malang sudah sepatutnya waspada terhadap wabah difteri. Dalam Idjen Talk bertajuk “Malang Gawat Difteri”, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul Muarif mengatakan sejak Januari-Agustus, total ada 6 kasus terlapor difteri. Satu di antaranya meninggal dunia.
Meskipun pihaknya telah berperan aktif menekan angka difteri lewat imunisasi, tapi capaian imunisasi difteri di Kota Malang masih di bawah 95 persen. Hal itu karena tingkat kehadiran sasaran masih rendah, walau telah ada sosialisasi sebelumnya.
Husnul menjelaskan, difteri bersifat menular karena virus atau bakteri yang terkontaminasi, masuk menyerang saluran pernapasan. Salah satu pencegahannya adalah lewat imunisasi. Jika anak terserang difteri, akan muncul gejala sakit saat menelan, demam dan terbentuknya selaput putih di tenggorokan.
Baca juga :
“Difteri bisa tersebar melalui droplet. Jadi meskipun saat ini terlapor kasus difteri ada 6 penderita, itu berpotensi menyebar,” jelas Husnul.
Penyebaran bisa terjadi melalui batuk, bersin dan pemakaian alat yang digunakan bersama seperti alat makan dan alat mandi. Bahkan penularan difteri juga tidak memandang usia, semua bisa terkena.
Sejauh ini, pihaknya bersama dengan posyandu di setiap kelurahan dan satuan pendidikan. Mulai dari TK-SMA untuk pelaksanaan imunisasi dasar hingga imunisasi lanjutan. Bayi berusia kurang dari 1 tahun harus mendapat 11 imunisasi dasar. Usia 2-23 tahun juga masih harus mendapat imunisasi lanjutan di pendidikan formal atau fasilitas kesehatan.
Sementara itu, Pengamat Sosial Rinikso Kartono mengatakan masyarakat harus aware terhadap penyebaran penyakit berbahaya, salah satunya difteri. Rinikso mengusulkan untuk memanfaatkan Kampung Heritage Kayutangan sebagai kawasan sehat.
“Misalnya dengan aturan bebas asap rokok, dengan harapan ke depan bisa dicontoh wilayah lain,” katanya.
Selain itu Rinikso juga menyarankan pemerintah bisa memanfaatkan videotron di sekitar Alun-Alun Merdeka untuk menampilkan iklan layanan masyarakat soal kesehatan. (FARICHA UMAMI)
Editor : Intan Refa
Simak juga tema Idjen Talk lain :
