Idjen TalkNews

Makan Bergizi Gratis (MBG) di Malang : Harapan dan Kenyataan

Idjen Talk edisi 14 Januari 2025,"Makan Bergizi Gratis (MBG) di Malang : Harapan dan Kenyataan"
Idjen Talk edisi 14 Januari 2025,”Makan Bergizi Gratis (MBG) di Malang : Harapan dan Kenyataan”

CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang Suwarjana menjelaskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini berjalan di Kota Malang merupakan hasil dari CSR murni salah satu aplikasi ojek online.

“Nantinya pelaksanaan MBG ini berlangsung dari 13 Januari-29 Maret 2025. Untuk sekolah pertama yang melaksanakan adalah SDN Lowokwaru 3. Kemudian lanjut SMPN 19, SMPN 2 dan SDN Ciptomulyo 2,” kata Suwarjana.

Rencananya, pihaknya menganggarkan Rp 14 ribu per porsi dalam MBG dengan menu yang sudah cukup lengkap. Meski Suwarjana sampai saat ini masih menunggu anggaran dan juknis dari pusat.

“Tapi jika nanti anggaran dari pusat turun dengan jatah per porsi Rp 10 ribu, kami tetap siap. Karena Kota Malang masih cukup kalau bahan-bahan makanan didapat dari produsen langsung,” lanjutnya.

Pihaknya juga sempat berkoordinasi dengan Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani dan Wali Kota Malang terpilih Wahyu Hidayat jika anggarannya kurang, maka ada dana bantuan dari APBD. Sejauh pantauannya, pelaksanaan MBG berjalan dengan baik dan distribusinya tepat waktu.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul Muarif turut mengawasi pembuatan menu MBG, mulai dari pemilihan bahan makanan, penyimpanan bahan dalam cold storage, pengolahan sampai pendistribusian.

“Sejauh ini semua berjalan dengan aman. Termasuk juga soal menu juga sudah memenuhi gizi. Mulai karbohidrat, protein, nabati dan hewani sampai vitamin dan mineral dari sayur serta buah. Belum lagi penambahan kalsium dari susu,” kata dr Husnul.

Begitu juga dia memastikan packagingnya aman dan pendistribusian tidak terlambat. Karena jika makanan terlalu lama di jalan maka suhu yang tidak terkondisikan akan mempengaruhi kualitas makanan.

“Kami nanti akan koordinasi dengan nutrisionis sampai perguruan tinggi untuk memastikan varian menu yang cocok apa saja,” lanjutnya.

Ketua Komite SDN Lowokwaru 3 Wahyu Hidayat mengatakan anak-anak terlihat cukup antusias. Itu terlihat sejak tahap pertama dilakukan pada bulan Agustus sampai Desember 2024 lalu.

“Kemudian tahap uji coba kedua mulai kemarin (13/1), terlihat anak-anak juga senang karena ada momen makan bersama dengan teman temannya,” kata Wahyu.

Berdasarkan testimoni anak-anak soal menu yang tersaji juga cocok di lidah mereka. Bahkan sekalipun ada yang tidak habis, bisa memilih membawanya pulang. (WL)

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button