CITY GUIDE FM – Sandal jepit menjadi andalan banyak orang karena nyaman. Akan tetapi, tidak semua orang bisa menggunakan sandal jepit. Khususnya para lansia dan penderita diabetes dilarang pakai sandal jepit.
Melansir Chatnews, ahli penyakit kaki sekaligus juru bicara American Podiatric Medical Association, Dr Leslie Campbell menjelaskan penggunaan sandal jepit bisa menyebabkan peradangan tebal dari tumit hingga jari kaki. Penderita gula darah ini sebaiknya menggunakan alas kaki dan kaos kaki yang empuk agar tetap nyaman.
Spesialis penyakit dalam, dr Doddy Rizki Nugraha, dalam postingan di Instagramnya @dr.doddyrizqi mengatakan dalam sebulan terakhir pada musim hujan ini, banyak kasus kaki luka terutama pada lansia dan penderita diabetes.
Baca juga :
“Kulit kaki mereka tipis teman-teman, karena sudah ga ada jaringan lemak, sehingga kulit itu mudah luka, tergores, akhirnya luka dan luka ini akan membesar,” ujarnya dalam video unggahan pada Senin (12/2/2024).
Dr Doddy menambahkan bahwa luka tersebut menjadi ‘pintu’ bagi kuman-kuman, dapat menimbulkan infeksi dan yang terburuk dapat menyebabkan amputasi. Untuk mengatasi hal ini, dr Doddy memberikan 3 tips untuk menghindari kaki luka :
Pilih alas kaki yang bisa menutup seluruh permukaan kaki
Khusus penderita gula darah, hindari alas kaki yang terbuka dengan dunia luar seperti aspal dan batu, contohnya pakai sandal jepit. Selain itu, alas kaki harus empuk dan tidak boleh terlalu ketat agar kaki tidak lecet.
Cuci kaki setelah pulang rumah
Mencuci kaki dengan air bersih setelah aktivitas di luar rumah. Boleh menggunakan air hangat, tapi jangan terlalu panas agar tidak menimbulkan lecet. Setelahnya, keringkan dengan handuk bersih.
Gunakan pelembab
Untuk kulit kaki tipis gunakan pelembab, salah satu yang terbaik adalah minyak kelapa. Minyak kelapa dapat menjaga kelembapan kulit agar tidak mudah kering. Kulit kaki yang terlalu kering dapat menyebabkan gatal-gatal yang dapat menimbulkan luka.
Penulis : Kornelia Midun
Editor : Intan Refa