Ekonomi BisnisNews

KPw Bank Indonesia Malang : Ada 3 Tantangan Ekonomi 2025

Sejumlah karyawan UMKM bidang fashion sedang bekerja di Kelurahan Mojolangu, Lowokwaru. (Foto : Intan Refa)
Sejumlah karyawan UMKM bidang fashion sedang bekerja di Kelurahan Mojolangu, Lowokwaru. (Foto : Intan Refa)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang Febrina mengungkapkan ada tiga tantangan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2025. Pertama adalah kebijakan global.

Dalam siaran persnya, dia mengatakan kebijakan moneter global terutama oleh bank-bank sentral besar seperti Federal Reserve dan European Central Bank sangat mempengaruhi perekonomian domestik.

“Perubahan suku bunga, kebijakan stimulus atau pengaturan mata uang dapat menambah ketidakpastian ekonomi global. Tantangan ekonomi berimplikasi pada kinerja investasi di daerah 2025,” tulisnya.

Kedua adalah potensi kenaikan harga komoditas, terutama energi dan bahan baku. Tensi geopolitik yang kembali memanas berpotensi mempengaruhi kenaikan harga beberapa komoditas domestik. Khususnya yang masih bergantung pada impor.

Baca juga :

“Hal tersebut berdampak pada kenaikan biaya bahan baku dan energi yang berakibat pada kenaikan biaya produksi. Serta berpotensi pada penurunan produksi pada sektor industri pengolahan,” lanjutnya.

Terakhir adalah tertahannya kinerja sektor pertanian akibat iklim dan cuaca. BMKG memperkirakan cuaca pada Januari sampai Maret 2025 berada pada fase La Nina lemah. Kondisi ini berpotensi menahan kinerja panen holtikultura. Tetapi kondisi iklim sepanjang 2025 diprediksi stabil dan lebih kondusif dari tahun sebelumnya.

Meski begitu dengan tantangan tersebut, Febrina memprediksi ekonomi akan bertumbuh setelah sempat termoderasi pada tahun 2024. Berdasarkan hasil Liaison BI Malang, potensi kinerja ekspor tahun 2025 akan membaik seiring ketidakpastian pasar keuangan global. Hal ini membuka peluang pembukaan pasar baru di negara mitra dagang ASEAN.

Selain itu, proyek infrastruktur yang sedang berlangsung di Jawa Timur termasuk pembangunan jalan tol, pelabuhan dan perumahan akan meningkatkan permintaan uang tunai. Untuk membayar kontraktor, pekerja dan penyedia material.

“Program pemerintah termasuk proyek pembangunan infrastruktur dan kebijakan sosial subsidi dan bantuan seperti Makan Bergizi Gratis juga akan meningkatkan outflow uang,” pungkasnya.

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button