CITY GUIDE FM, JAKARTA – Kota Malang menjadi satu-satunya daerah di Jatim yang menerima penghargaan Anugerah Revolusi Mental (ARM) Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI.
Wali Kota Malang Sutiaji hadir dalam ajang penghargaan di Ballroom Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (21/12), Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin pun turut hadir bersama Menko PMK RI Muhadjir Effendi.
Menko PMK RI Muhadjir Effendy mengatakan semangat revolusi mental telah bergema sejak masa Presiden Ir Soekarno. Sebagai manifestasi gerakan Tri Sakti dalam berdaulat secara politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.
“Spirit itu diwujudkan Presiden Jokowi melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Diwujudkan pada 5 gerakan yg mencakup Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia Tertib, Gerakan Indonesia Mandiri dan Gerakan Indonesia Bersatu,” ujarnya.
Sementara, Wakil Presiden RI Maruf Amin menyebut, pentingnya menguatkan nilai nilai integritas, etos kerja dan gotong royong. Melalui revolusi mental harus ada perubahan cara pandang, cara berpikir, cara bekerja dan bertindak, untuk meningkatkan kompetitive bangsa indonesia.
“Di era digital, untuk memanfaatkan kanal kanal sosial media sebagai sarana penanaman nilai nilai kearifan dan keadiluhungan bangsa Indonesia sebagai pendorong serta penguatan Gerakan Nasional Revolusi Mental,” sebut Ma’ruf.
Sementara, Walikota Sutiaji mengaku bersyukur sekaligus mengucapkan terima kasih kepada semua elemen di Kota Malang. Sutiaji menyebut, pilar pentahelix yang sekarang menjadi hexahelix menjadi salah satu kekuatan di Kota Malang. Itu selaras dengan apa yang ditekankan Menko PMK.
“Bahwa, GNRM telah berkolaborasi dengan ke lima aktor pentahelix. Kota Malang sejak awal telah melakukan hal tersebut, dan penguatan budi pekerti serta nilai nilai moral juga sudah awal jadi konsen kami,“ ungkap Sutiaji.
Sutiaji menambahkan, Pemkot Malang terus berkomitmen mendukung aksi nyata GNRM melalui reformasi birokrasi yang adaptif, dinamis, serta berdampak langsung kepada masyarakat.
Reporter : Oky Novianton
Editor : Intan Refa
