CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Komisi C DPRD Kota Malang mengaku kecewa mengetahui pagar Balai Kota dibongkar pada Selasa (1/8) lalu. Anggota Komisi C Bayu Rekso Aji mengatakan pembongkaran pagar itu terkesan tiba-tiba, tidak ada pemberitahuan maupun konsultasi ke legislatif.
“Tindakan ini sangat prihatin bagi masyarakat. Karena pagar tersebut merupakan salah satu obyek yang menjadi ikon kota dan mendapat perhatian khusus dari warga,” ujarnya saat mengecek proyek revitalisasi Alun-Alun Tugu, Jumat (04/08).
Anggota dari fraksi PKS itu mengatakan seakan-akan Pemkot Malang tidak memerlukan DPRD dalam pengambilan keputusan penting. Pihaknya ingin memastikan keputusan itu mewakili kepentingan dan aspirasi masyarakat secara keseluruhan.
Baca juga :
Bayu meminta agar Pemkot Malang mengkaji ulang pembongkaran pagar depan Balai Kota Malang.
“Kami berharap, agar eksekutif dan legislatif dapat bekerja sama secara sinergis dalam setiap proses pengambilan keputusan penting yang berdampak pada masyarakat dan ikonik kota,” harapnya.
Sebelumnya, Wali Kota Malang Drs H Sutiaji menyebut pembongkaran pagar bagian depan Balai Kota Malang itu untuk menyelaraskan revitalisasi Alun-Alun Tugu. Sesuai dengan filosofi rumah rakyat.
Pihaknya juga berencana akan menata bangunan tersebut agar lebih tampak indah.
“Ini (pagar depan) nanti ada tempat kongkow juga di waktu sore dan kami tambah lampu sorot jalan ke Tugu. Cuma nanti yang berpagar, Tugunya saja,” kata Sutiaji.
Reporter : Oky Novianton
Editor : Intan Refa
