CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2024, sudah menjadi rutinitas para wisatawan menyerbu Kota Batu. Sudah pasti karena kekayaan destinasi pariwisata buatan dan alam Kota Batu yang melimpah. Sehingga menjadi momen yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.
Dalam Idjen Talk bertajuk “Kesiapan Pariwisata Kota Batu Sambut Nataru“, Pengamat Ekonomi Pariwisata Politeknik Negeri Malang Aang Afandi menjelaskan yang menjadi tantangan Kota batu saat ini adalah konektivitas dan aksesibilitas yang perlu dioptimalkan. Selain itu, Pemkot Batu juga harus memikirkan bagaimana cara agar para wisatawan ini mau bermalam di Kota Batu.
Ketua PHRI Kota Batu sekaligus Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Kota Batu Sujud Hariadi menjelaskan perilaku wisatawan ke Kota Batu saat ini berbeda dengan dulu. Banyak wisatawan yang memilih untuk tidak bermalam, mengingat akses ke Kota Batu sekarang ini mudah dan cepat dengan keberadaan jalan tol.
Baca juga :
“Hal ini membuat banyak orang memilih sampai di Kota Batu pagi hari, kemudian menikmati Kota Batu sampai malam kemudian pulang. Wisatawan dari Jawa Tengah, kalau dulu mereka memilih bermalam di Kota Batu. Tapi sekarang mereka memilih memanfaatkan tol untuk akses pulang pergi yang lebih cepat dan murah,” jelas Sujud.
Pelaku wisata Kota Batu juga tidak tinggal diam, tapi terus berinovasi. Apa lagi ada Pasar Induk Among Tani yang menjadi destinasi wisata baru untuk menarik wisatawan. Dengan menyuguhkan view di lantai atas yang bagus dan lengkap fasilitas seperti mushola.
Sejauh ini, sudah terpantau peningkatan pergerakan wisatawan ke Kota Batu yang lebih baik dari tahun 2022. Okupansi hotel juga mengalami peningkatan rata-rata sebesar 50 persen pada hari biasa, sedangkan saat weekend bisa sampai 90 persen. (WL)
Editor : Intan Refa
Simak juga tema Idjen Talk lain :
