NewsPendidikan

Kepala Staf Kepresidenan Verifikasi Langsung Calon Siswa SR di Malang

 Salah satu calon siswa Sekolah Rakyat (SR) yang tinggal di Kelurahan Polehan. (Foto : Heri Prasetyo)
Salah satu calon siswa Sekolah Rakyat (SR) yang tinggal di Kelurahan Polehan. (Foto : Heri Prasetyo)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Dalam kunjungannya ke Kota Malang, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn) Anto Mukti Putranto mendatangi salah satu rumah di Jalan Kresna No 22, Kelurahan Polehan. Itu adalah kediaman Ramadani, calon siswa dari keluarga miskin ekstrem yang terdaftar di Sekolah Rakyat (SR).

Putranto menyatakan calon siswa terpilih akan menerima pendidikan dan fasilitas hidup yang ditanggung oleh Kementerian Sosial.

“Mereka nanti tanggal 7 Juli 2025 sudah masuk ke asrama mendapatkan seragam dan semua kebutuhan sekolah. Semua gratis,” tegas Putranto, setelah melihat langsung kondisi keluarga Ramadani.

Ia menambahkan Ramadani yang bercita-cita ingin jadi pramugari ini terlihat senang. Kondisi keluarganya pun juga terlihat sederhana. Sekretaris Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos Idit Supriyadi Priatna menegaskan komitmen pemerintah dalam menyediakan fasilitas lengkap.

“Semua kebutuhan siswa terpenuhi dari ujung rambut sampai ujung kaki. Kebutuhan sandang pangannya terpenuhi semua terjamin, dan terstandar,” jelas Idit.

Orang tua Ramadani, Ilmiatul Khoiroh (33) mengaku bersyukur meski awalnya sempat bingung, ketika menerima surat pemberitahuan dari dinas sosial pada April lalu.

“Alhamdulillah, kalau SR ini kan gratis, dari mulai seragam, sepatu, buku,” ujarnya.

Ia sebelumnya mengakui sempat mempertimbangkan biaya untuk menyekolahkan putrinya yang merupakan lulusan SDN Polehan 5 ke SMPN 28. Meski sempat ragu karena Ramadani harus tinggal di asrama, Ilmiatul berhasil membujuk anaknya agar bisa lanjut ke kelas VII.

“Kan nanti orangtua juga gak apa-apa kunjungan ke sana, satu minggu sekali,” katanya.

Keluarga yang memiliki tiga anak ini menggantungkan hidup pada penghasilan Suliswanto sebagai tukang bangunan sebesar Rp2 juta per bulan. Mereka mengontrak tanah milik saudara di Polehan dengan biaya sekitar Rp400-700 ribu per tahun dan membangun rumah sendiri.

“Semoga tercapai cita-cita anak saya. Jadi orang yang sukses, berguna bagi bangsa dan negara,” harap Ilmiatul.

Reporter : Heri Prasetyo

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button