Idjen TalkNews

Kenapa Pagar Jam Kayutangan Kok Dibongkar?

Idjen Talk edisi 4 Desember 2023

CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Kabar menghilangnya pagar yang mengitari jam kota stadsklok di Kayutangan, menuai kritikan dari kalangan pengamat cagar budaya. Masyarakat pun tak kalah kecewanya dengan hal ini.

Dalam Idjen Talk bertajuk “Kenapa Pagar Jam Kayutangan Kok Dibongkar?”, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang Noer Rahman Wijaya memberikan klarifikasi. Dia menegaskan stadsklok di Kayutangan Heritage itu tidak diubah sama sekali. Juga tidak ada pergeseran.

“Sekarang ini masih masuk upaya perawatan, jadi untuk pagar-pagar yang ada di sana kami lepas untuk nantinya akan kita kembalikan seperti semula,” jelas Noer.

Proyek perawatan ini berlangsung sejak 6 November-25 Desember 2023. Salah satu treatmentnya adalah pengecatan. Dalam kesempatan ini, Rahman juga menepis kabar lelang pagar jam kota, bahwa itu tidak benar. Pihaknya meminta waktu mengembalikan semuanya seperti semula.

Sekretaris Tim Ahli Cagar Kota Malang Rakai Hino Galeswangi menjelaskan karena sekarang pembongkaran sudah terjadi, maka saat mengembalikan lagi ke bentuk semula, perlu ada tenaga khusus yang memang berhak. Bukan sembarang orang.

“Sebenarnya ada tim Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) yang punya hak konservasi atau restorasi. Khusus untuk benda yang masuk cagar budaya,” jelas Rakai.

Walaupun memang masih belum ada peraturan wali kota, tapi ada UU yang mengatur sanksi jika ada yang merusak atau mengubah secara sengaja menghilangkan benda cagar budaya. Begitu pula Mantan Anggota TACB sekaligus Dosen Arsitektur ITN Malang Budi Fathony.

“Bahkan tata letak jam kota itu sudah diperhitungkan,” katanya.

Arkeolog sekaligus Sejarawan Akademisi M Dwi Cahyono menjelaskan seharusnya rencana pergeseran stadsklok di Kayutangan Heritage tidak semestinya terjadi. Karena semua sudah ada perhitungannya.

“Selain jam, ada petunjuk arah, pagar sampai kolam. Jangan sampai ada yang mengubahnya. Sebab jam kota ini sudah ada sejak abad 20, ketika orang-orang zaman itu sudah berpikiran jam publik,” kata Dwi. (WL)

Editor : Intan Refa

Simak juga tema Idjen Talk lain :

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio



x