Idjen Talk

Kekerasan di Sekolah, Bagaimana Pendidik Mengatasi Ini?

Idjen Talk Edisi 15 September 2022

CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Tindak kekerasan di lingkungan sekolah memang acapkali terjadi, baik itu terjadi antar siswa, guru dengan siswa atau bahkan antar guru. Padahal, lembaga pendidikan seharusnya menjadi tempat yang beradab dan minim dengan tindakan semacam itu.

Topik tersebut dibahas secara mendalam melalui talkshow Idjen Talk bertajuk “Jangan Lagi Ada Kekerasan di Lembaga Pendidikan” bersama sejumlah narasumber. Antara lain Kabid Pondok Pesantren Kemenag Jatim M As’adul Anam, Wakil Ketua II Pascasarjana UNISMA Rulam Ahmadi. Serta Kepala Pengkajian dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak (LP3A) UMM Thathit Manon Andini.

Dalam kesempatan itu, Thathit Manon Andini mengatakan perlu mencermati kasus kekerasan di sekolah dari background korban dan pelaku. Dengan melihat background mereka setidaknya bisa memutus mata rantai dengan ada pendampingan.

Selain itu upaya pencegahan pada semua aspek juga perlu dilakukan. Seperti parenting, edukasi, support dan saling menjaga. Kurikulum dan pengasuhan juga perlu penyesuaian, karena anak harus dididik sesuai dengan zamannya.

Selain itu pengawasan dari institusi atau orang tua juga penting dan yang terakhir adalah keterbukaan. Sementara itu, Mohammad As’adul Anam menjelaskan, perlu adanya penekanan akhlakul karimah dengan uswatun hasanah. Hal tersebut bisa mereka dapatkan dari pengasuh, pembina, dan teman atau santrinya di pesantren.

“Masing-masing pesantren memiliki caranya sendiri, baik bentuknya soft atau hard. Jadi perlu meninjau kembali kira-kira pendekatan yang bagaimana yang tidak menimbulkan kekerasan,” jelas Anam.

Di samping itu, Rulam Ahmadi menyebutkan empat prinsip manajemen lembaga. Mulai dari perencanaan, organizing, actuating dan controlling. Perkembangan sekolah formal dalam lingkup pesantren sekarang pun ada dua model.

“Ada yang sekolahnya di dalam pesantren, dan ada yang di luar. Tentu sosial kehidupan anak-anak seperti itu berbeda. Jadi perlu ada kebersamaan antara kepala sekolah, pengurus, guru, dan orang tua,” jelasnya. (NF)

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio


x