Kantor Pasar Induk Gadang Dibongkar, Pedagang Direlokasi

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Pemerintah Kota Malang mulai membongkar Kantor Pasar Induk Gadang sebagai langkah awal penataan ulang kawasan pasar. Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengatakan bahwa penataan pasar merupakan langkah penting dalam menciptakan tata kota yang lebih tertib dan fungsional.
“Kami ingin mengembalikan fungsi jalan dan jembatan seperti semula. Penertiban ini bukan hanya untuk mengurai kemacetan, tapi juga agar aktivitas perdagangan lebih nyaman dan tertata,” ujarnya saat memimpin pembongkaran awal, Rabu (9/7/25).
Wahyu menargetkan penataan tahap awal selesai dalam waktu 3 hingga 6 bulan ke depan. Lalu penataan secara menyeluruh ditargetkan akan rampung dalam waktu tiga tahun.
“Kami berikan kesempatan kepada pedagang untuk membangun kios secara swadaya. Sambil itu berjalan, Pemkot akan terus menata kawasan dan memperbaiki infrastruktur pendukung,” jelas Wahyu.
Selain menata kios dan lapak pedagang, pemerintah kota juga akan memperbaiki akses jalan serta memfungsikan kembali dua jembatan di sekitar pasar. Selama ini, jembatan tersebut kurang berfungsi karena area sekitarnya penuh lapak-lapak liar.
“Selama ini kemacetan terjadi bukan hanya di jam sibuk, tapi hampir setiap hari. Jalan-jalan harus dikembalikan ke fungsi utamanya dan pedagang kami tempatkan di lokasi yang resmi,” tegasnya.
Koordinator pedagang buah Pasar Gadang Abdul Kholil menyampaikan ia sempat ragu awalnya. Tapi para pedagang saat ini siap pindah ke lahan kosong di sisi selatan pasar setelah melalui serangkaian diskusi bersama dinas terkait.
“Kami sudah melalui 12 kali pertemuan dengan dinas. Sekarang pedagang sepakat, kami siap pindah dan membangun kios secara mandiri,” jelasnya.
Kata Abdul, proses pemindahan akan dilakukan secara bertahap. Area belakang pasar akan dibangun terlebih dahulu, kemudian setelah selesai, para pedagang akan menempati lokasi tersebut.
Sebelumnya sempat muncul wacana relokasi pedagang ke bekas Terminal Hamid Rusdi. Namun mereka menolak rencana itu karena lokasinya tidak strategis.
“Kami tidak ingin pindah ke terminal karena tempatnya jauh dan tidak layak. Untungnya Pemkot menyetujui permintaan kami untuk menempati lahan sisi selatan pasar,” tambah Abdul.
Berdasarkan data sementara, terdapat sekitar 686 unit kios yang akan pindah. Mencakup 37 unit pedagang buah, 20 pedagang ikan, sisanya merupakan kios campuran.
Reporter : Heri Prasetyo
Editor : Intan Refa