Kawan AnimaliaNews

Jarang yang Tahu, 7 Satwa Indonesia Ini Terancam Punah

cenderaswasih kuning (freepik.com/kuritafsheen77)
cenderaswasih kuning (freepik.com/kuritafsheen77)

CITY GUIDE FM – Indonesia memiliki 300 ribu jenis satwa liar yang beberapa di antaranya terancam punah. Sebanyak 69 spesies tergolong critically endangered yang berarti hanya kurang satu tahap sebelum punah. Sayangnya banyak masyarakat masih belum tahu fauna ini, berikut di antaranya :

Tuntong Laut
Merupakan hewan sejenis kura-kura yang harus terancam punah karena habitatnya di kawasan pesisir beralih fungsi. Hewan yang bercirikan kepala kemerahan dan tempurung abu-abu ini biasanya ada di Sumatra dan Kalimantan.

Anoa
Adalah jenis banteng yang hanya ada di Indonesia, lebih tepatnya di Sulawesi. Diperkirakan populasi anoa saat ini kurang dari 2.500 ekor. Aktivitas perburuan menjadi faktor utama berkurangnya jumlah satwa Indonesia ini.

Baca juga :

Tarsius Siau
Primata ini hanya bisa kamu temukan di pulau kecil bernama Siau, Sulawesi Utara. Banyak orang juga memburu tarsius siau yang menyebabkan statusnya terancam. Selain itu, Gunung Karangetang yang menjadi habitatnya adalah gunung aktif yang bisa erupsi sewaktu-waktu.

Burung Maleo
Burung ini memiliki kebiasaan yang unik, yakni mengerami telur di dalam tanah vulkanik. Selain itu, saat baru menetas, burung Maleo bisa langsung terbang. Kini populasi burung Maleo hanya ada sekitar 8.000-14.000 ekor di Sulawesi.

Kukang Jawa
Banyaknya pembangunan dan padatnya penduduk Jawa membuat habitat kukang jawa tergerus. Tidak hanya itu, masyarakat juga seringkali memburu dan menjualnya di pasar hewan.

Kuskus
Satwa Indonesia yang terancam punah ini hidup di wilayah timur, seperti Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara. Ciri khas hewan nokturnal ini adalah memiliki kantung seperti milik kanguru pada jenis kelamin betina.

Cenderawasih Kuning
Hanya ada di Papua, burung surga ini memiliki bulu yang indah dan eksotis. Uniknya, para pejantan akan melakukan atraksi kawin yang memikat betina. Namun karena keindahannya, banyak upaya penangkapan liar dan perdagangan ilegal cenderawasih kuning.

Penulis : Faydina Rizki (magang)

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio



x