Jangan Abai, Agar Anak Tidak Kecanduan Gawai
CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Dewasa ini, tidak sedikit orang tua yang telah memberikan akses gadget atau gawai pada buah hatinya. Mayoritas beralasan agar anak tenang saat orang tua tengah beraktivitas, sehingga tidak mengganggu rutinitas mereka.
Meskipun tampak sebagai sebuah solusi, pemakaian gawai pada anak tetap harus terpantau menghindari kecanduan gadget. Problem itu dibahas tuntas pada topik Idjen Talk Edisi 16 Agustus bertajuk “Jangan Abai, Saat Anak Gunakan Gawai”.
Dua narasumber yang hadir antara lain Kabid Pemenuhan Hak dan Partisipasi Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Malang R. Sari Ratih. Serta, Spesialis Kedokteran Jiwa Konsultan Psikiatri Anak dan Remaja dr Frilliya Rachma Putri.
Baca juga :
Dalam gelar wicara tersebut, dr Frilliya tidak menyarankan anak usia kurang dari 18 bulan menggunakan gadget. Kecuali untuk interaksi seperti videocall dan telepon. Sementara itu, anak yang usia di atas 18 bulan pun, ada pembatasan memakai gadget maksimalnya satu jam.
“Ketika anak memainkan gadget, maka orang tua harus mendampingi. Membantu filter konten mana saja yang layak untuk anak. Karena pada dasarnya anak itu peniru dan suka sekali melakukan eksplorasi,” jelas dr Friliya.
Sementara itu, Sari Ratih mengatakan pihaknya juga terus melakukan sosialisasi dengan mengoptimalkan adanya forum duta anak. Selain itu, sosialisasi juga menyasar orang tua, supaya menjadi pendamping bagi anak eksplorasi gadget.
Sari menyampaikan, memang tidak boleh dibiarkan anak 24 jam bermain gadget. Hal ini tentu perlu peran dari banyak orang, termasuk orang tua dan orang orang yang ada di circle anak.
“Perlu ada waktu saling berinteraksi antara orang tua dengan anak. Sehingga anak punya pemahaman yang baik bagaimana aturan sebenarnya dalam penggunaan gadget,” pungkasnya. (WL)
Editor : Intan Refa
Simak tema Idjen Talk lain