CITY GUIDE FM, KOTA BATU – Salah satu relawan penginisiasi Jalur Keselamatan Klemuk, Sulyanton mengharapkan pemerintah melalui dinas terkait untuk memblokir Jalan Klemuk dari Google Map. Hal ini imbas dari seringnya kecelakaan yang terjadi di jalur ini akibat rem blong.
Tidak sedikit di antara korban kecelakaan tersebut adalah hasil tuntunan dari Google Map. Berdasarkan data yang dikumpulkan Sulyanton, per 19 April hingga 16 Mei 2023 tercatat ada 128 kecelakaan roda dua dan 9 kecelakaan roda 4.
“Masyarakat setempat ingin jangan sampai kecelakaan maut terjadi lagi ke depannya di Jalan Klemuk,” terang Anton.
Baca juga :
Seperti yang belum lama ini terjadi, di mana truk pengangkut sapi menabrak sejumlah pengendara dan mengakibatkan 3 orang meninggal dan 5 orang luka.
Sementara itu, Kabid Aplikasi Informatika dan Persandian Diskominfo Kota Batu Tutri Laksono Adi mengaku baru mendengar usulan dari warga tersebut. Menurutnya, usulan penghapusan Jalur Klemuk tersebut agak sulit dilakukan.
“Google Map itu bergerak di satelit. Jadi petanya sudah menggunakan peta satelit. Dan jalan itu sudah terdeteksi oleh satelit, ada jalan di sana. Terus lagi itu sudah terlihat ada aktivitas kendaraan masuk di situ. Dia membaca langsung. Namanya teknologi ya. Kalau menghapus saya kira memang tidak bisa, karena google sudah membaca itu,” jelas Tutri saat kami temui di kantornya.
Dia mengatakan salah satu jalannya memang dinas terkait harus melakukan penutupan dan pemberian rambu-rambu. Tutri menegaskan metode itu memang dilakukan di daerah lain yang posisi jalannya sudah tidak layak.
Meskipun demikian, pihaknya akan mencoba mengkomunikasikan hal ini dengan pihak Google Indonesia pada saat pertemuan dalam agenda program smart city pada waktu yang akan datang.
Reporter : Intan Refa
Editor : Intan Refa
