CITY GUIDE FM, SEMARANG – Juara bertahan PLN Mobile Proliga musim 2022 lalu di regu putra, Jakarta LavAni Allo Bank akhirnya keluar sebagai juara putaran pertama final four PLN Mobile Proliga 2023.
Hasil itu diraih setelah menyudahi perlawanan tim Jakarta STIN BIN dengan skor 3-1 (25-23, 25-21, 19-25, 25-22) pada seri kedua di GOR Jatidiri, Kota Semarang, Jumat (3/3/23).
Dengan hasil ini, LavAni mendapatkan hadiah uang pembinaan sebesar Rp 60 juta. Ini merupakan gelar juara putaran yang kedua, dimana sebelumnya, LavAni juara putaran kedua di babak reguler.
Selama di putaran pertama final four, LavAni belum terkalahkan hingga saat ini. Pada seri pertama di Gresik pekan lalu, tim milik Presiden RI ke-6 juga tidak terkalahkan dari dua laganya.
Pertama, menang 3-0 atas Surabaya BIN Samator, serta kedua, unggul 3-2 atas Jakarta Bhayangkara Presisi.
Kemenangan atas Jakarta STIN BIN ini merupakan kemenangan ketiganya. Pada putaran pertama reguler menang 3-2. Sedangkan putaran kedua reguler unggul telak 3-0, dan ditutup final four putaran pertama 3-1.
Asisten pelatih LavAni, Samsul Jais mengatakan, kemenangan timnya atas STIN BIN karena memiliki lima pemain yang jump servis. “Kita mempunyai strategi power servis mantap,” ungkapnya.
Mantan Pelatih Timnas Bola Voli Putra Indonesia ini menjelaskan, pada dua set awal performance timnya sangat baik. Namun, pada set ketiga pertahanan yang digalang oleh Dio Zulfikri dan kawan-kawan ini lengah.
“Padahal, STIN BIN turun tanpa dua pemain asingnya. Beruntung, di set keempat mampu memenangkan pertandingan karena mental pemain kami bagus,” tuturnya kepada reporter City Guide FM.
Sementara, Kapten tim LavAni Dio Zulfikri, bilang, semua pemain memiliki mental yang cukup baik. Pada di set ketiga, banyak melakukan kesalahan sendiri.
“Tapi, Alhamdulillah kita atasi perlawanan mereka dengan memaksimalkan fighting spirit yang kami miliki hingga bisa merebut kemenangan di Kota Semarang ini,” kata Dio.
Di lain sisi, Asisten Pelatih Jakarta STIN BIN, Agus Jumaedi mengaku timnya selalu lemah di penyelesaian akhir. “Kita lemah di dalam penyelesaian akhir. Angka sudah di atas 20 kemudian tertinggal,” sebut Agus.