NewsPemerintahan

Ini Kata Kepala Staf Kepresidenan Cegah Keracunan MBG

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Letjen (Purn) AM Putranto saat berkunjung ke Kota Malang. (Foto : Heri Prasetyo)
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Letjen (Purn) AM Putranto saat berkunjung ke Kota Malang. (Foto : Heri Prasetyo)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Munculnya kasus keracunan akibat menu Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi turut perhatian Kepala Staf Kepresidenan Letjen (Purn) AM Putranto. Ia mengingatkan bahwa akar masalah keracunan seringkali muncul dari proses pengolahan makanan, bukan hanya dari distribusi.

“Ada kasus dulu karena gas habis, masaknya tertunda 3–4 jam. Demi kejar waktu, tetap disajikan padahal sudah tidak layak konsumsi,” ungkapnya.

Sebagai solusi, kini menerapkan sistem bahan baku beku (frozen). Seperti daging langsung dibekukan usai dipotong, untuk memastikan ketahanan dan kualitas hingga waktu pengolahan.

“Itu jadi pelajaran penting. Sekarang dengan model frozen, bahan bisa digunakan kapan saja dengan aman,” tambahnya.

Untuk mempercepat pencapaian target, pemerintah membuka peluang kemitraan. Ia mempersilakan yayasan dan pihak swasta yang memiliki modal dan mengikuti standar dari Badan Pangan Nasional untuk membangun dapur.

Hingga Juni 2025, sudah ada 1.500 dapur umum yang mulai beroperasi. Tapi jumlah ini masih jauh dari target yaitu 30 ribu dapur. Menurut Putranto, setiap dapur adalah simpul vital dalam menjaga keamanan pangan anak sekolah, dan mencegah tragedi keracunan massal yang pernah terjadi.

“Perluasan dapur ini salah satunya untuk memperkecil kemungkinan kejadian tak kita inginkan seperti keracunan massal,” tegas Putranto saat meninjau langsung pelaksanaan MBG di Malang, Jumat (20/6/2025).

Setiap dapur dirancang untuk menjangkau sekolah-sekolah dalam radius 4 kilometer. Namun karena karakter wilayah berbeda, pendekatan pun lebih fleksibel. Untuk kota padat, dua dapur cukup. Akan tetapi di wilayah kabupaten yang luas, satu yayasan bisa mengelola hingga sepuluh dapur.

Reporter : Heri Prasetyo

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button