Budaya dan PariwisataNews

Ikonik! 5 Patung di Kota Malang yang Sarat Sejarah

patung buto ijo (foto : wearemania.net)
patung buto ijo (foto : wearemania.net)

CITY GUIDE FM – Sejak zaman penjajahan atau era kerajaan, Kota Malang menjadi wilayah yang penting dalam sejarah Indonesia. Sehingga tak heran jika ada banyak patung atau monumen ikonik di Kota Malang.

Patung-patung tersebut berfungsi sebagai pengingat dan penghormatan atas perjuangan arek Malang. Melansir berbagai sumber, berikut sederet patung di Kota Malang yang perlu kamu ketahui :

Patung Buto Ijo
Terletak di seberang Stasiun Malang Kota Baru, Jalan Kertanegara, patung ini sebenarnya bernama Monumen Juang 45. Diresmikan pada 20 Mei 1975, patung ini menyimbolkan perjuangan petani Malang menggulingkan buto ijo yang menggambarkan penjajah. Selain itu, di bagian bawah terdapat relief yang juga menceritakan upaya rakyat melawan kolonialisme.

Baca juga :

Patung Hamid Rusdi
Di bundaran Simpang Balapan, kamu bisa menemukan patung ini. Hamid Rusdi merupakan pahlawan asal Malang yang dulu memimpin pencegahan Agresi Militer Belanda I dan II masuk ke Bumi Arema dengan mencetuskan bahasa walikan. Adanya patung ini bertujuan untuk menghargai jasa dan perjuangannya.

Patung Pesawat
Bernama asli Monumen Pesawat MiG-17, patung ini terletak di bundaran perempatan Jalan Soekarno Hatta. Patung Pesawat berfungsi untuk mengenang perang pembebasan Irian Barat.

Pada 1960, Indonesia mendatangkan pesawat MiG-17 untuk membebaskan Irian Barat dari Belanda. Namun karena perundingan dengan Belanda berhasil, pesawat ini belum sempat unjuk kehebatan dan harus pensiun pada 1969.

Patung 3 Singa
Ada di Taman Trunojoyo, pembuatan patung ini bersamaan dengan revitalisasi taman pada 2014. Tiga Singa tersebut melambangkan persatuan tiga daerah Malang Raya, yakni kota, kabupaten, dan Kota Batu. Harapannya ketiganya bisa terus memiliki hubungan yang harmonis.

Patung Tentara Genie Pelajar (TGP)
Berada di seberang pintu masuk Stadion Gajayana, patung ini bertujuan mengenang keterlibatan para pelajar dalam melawan Belanda saat Agresi Militer. Dulunya, area penempatan Patung TGP merupakan kawasan sekolah kejuruan.

Penulis : Faydina Rizki

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button