Harga Daging & Telur Ayam Penyumbang Terbesar Inflasi Kota Malang Di Bulan Mei 2023
CITY GUIDE FM, MALANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang menyebut, kenaikan harga daging dan telur ayam memberikan andil tertinggi terhadap inflasi sebesar 0,25 persen pada bulan Mei 2023 di Kota Malang.
Kepala BPS Kota Malang Erny Fatma Setyoharini mengatakan, bahwa harga daging ayam tercatat mengalami kenaikan sebesar 4,86 persen, sementara telur ayam sebesar 8,59 persen pada periode tersebut.
“Daging ayam ras memberikan andil 0,057 persen, sementara telur ayam sebesar 0,047 persen dari inflasi Kota Malang yang tercatat sebesar 0,25 persen,” ujarnya, Selasa (06/06/23).
Erny menjelaskan, selama bulan Mei 2023, BPS mencatat kenaikan harga telur ayam akibat produksi yang menurun yang didorong kenaikan harga pakan ternak.
Sementara untuk disektor daging ayam, ditengarai masih terpengaruh adanya periode Lebaran dan didorong juga oleh kenaikan harga pakan.
Erny menyebut, selain kenaikan harga telur dan daging ayam, inflasi Kota Malang juga disumbang oleh kenaikan rokok kretek sebesar 1.68 persen, bawang merah 11,18 persen, bawang putih 8,82 persen dan sabun wajah naik sebesar 5,65 persen.
“Selain itu juga ada kenaikan dari sejumlah buah-buahan seperti buah naga, pisang dan melon. Untuk buah naga saat ini sudah tidak musimnya, sehingga harganya naik,” tuturnya.
Erny menambahkan, sementara untuk komoditas yang menghambat inflasi Kota Malang pada Mei 2023 antara lain adalah turunnya harga udang basah sebesar 1,24 persen.
Kemudian, untuk ongkos kendaraan travel sebesar 4,51 persen, cabai rawit 3,7 persen, daging sapi 0,69 persen, ayam hidup 4,89 persen, cabai merah 9,52 persen dan tarif angkutan udara sebesar 1,21 persen.
“Penurunan harga ayam hidup menghambat inflasi, berbeda dengan harga daging ayam,” tambah Erny kepada reporter City Guide FM.
Selama periode tersebut, BPS Kota Malang juga mencatat sejumlah komoditas yang bergejolak, diantaranya adalah bawang merah, bawang putih, telur ayam, daging ayam, gula pasir, tempe, tahu mentah, minyak goreng dan beras.
Inflasi year on year (YoY) Kota Malang sebesar 4,22 persen, lebih rendah dibanding Jawa Timur yang sebesar 5,02 persen, namun lebih tinggi dibanding tingkat nasional yang 4,00 persen.
Sementara itu inflasi kumulatif Kota Malang tercatat sebesar 1,14 persen, lebih rendah dibanding Jawa Timur yang sebesar 1,35 persen, namun lebih tinggi dibanding nasional yang tercatat sebesar 1,1 persen. (rep/oky)